FUIB Ancam Polisikan Sukmawati Jika Tak Minta Maaf soal Puisi

FUIB Ancam Polisikan Sukmawati Jika Tak Minta Maaf soal Puisi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Puisi Sukmawati Soekarnoputri berbuntut panjang. Sukmawati diminta meminta maaf atas puisinya yang berjudul 'Ibu Indonesia' bila tidak mau dipolisikan.

Tuntutan itu datang dari Forum Umat Islam Bersatu (FUIB). Mereka meminta Sukmawati meminta maaf kepada umat Islam karena puisinya dianggap meresahkan.

"Kepada Ibu Sukmawati, untuk meminta maaf kepada umat Islam karena (puisinya meresahkan)," ungkap Ketua Umum FUIB Rahmat Himran saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (3/4/2018).

Rahmat meminta Sukmawati menggelar konferensi pers dengan mengundang media. Putri proklamator Sukarno itu dituntut meminta maaf secara terbuka.

"Minta maaf kepada umat Islam, siaran langsung oleh seluruh media, bahasanya dia khilaf atau mungkin mengaku salah terhadap umat Islam," sebutnya.

Bila Sukmawati menyanggupi meminta maaf, rencana pelaporan itu akan dibatalkan. Namun, bila tidak, FUIB bersama ormas Islam lainnya disebut akan melaporkan Sukmawati ke Bareskrim Polri pada Kamis (5/4).

"Umat Islam kan pemaaf. Kalau sudah mengakui salah, kita memberi maaf kepada dia. Kalau dia tetap berkukuh, akan kita laporkan," kata Rahmat.

"Rencana hari Kamis (dilaporkan). Kita buka kesempatan hari Selasa dan Rabu untuk minta maaf. Jika dalam waktu itu Ibu Sukmawati tidak minta maaf, kita akan tetap laporkan," sambungnya.

FUIB berencana melaporkan Sukmawati dengan tuduhan penistaan. Selain itu, FUIB menuduh Sukmawati melanggar UU ITE.

"Ada dua. Pertama, kita laporkan dengan Pasal UU ITE, lalu penistaan agama di mana agama Islam telah dinista oleh Sukmawati," ucap Rahmat.

Seperti diketahui, puisi Sukmawati berjudul 'Ibu Indonesia' menimbulkan kontroversi. Puisi karyanya sendiri yang dibacakan Sukmawati di acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018 itu menyinggung soal azan dan cadar. Sukmawati membantah puisinya bernada SARA.

"Saya nggak ada SARA-nya. Di dalam saya mengarang puisi. Saya sebagai budayawati berperan bukan hanya sebagai Sukmawati saja, namun saya menyelami, menghayati, khususnya ibu-ibu di beberapa daerah. Ada yang banyak tidak mengerti syariat Islam, seperti di Indonesia timur, di Bali, dan daerah lain," jelas Sukmawati saat dimintai konfirmasi. [detik]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita