FPI Tolak Ajakan MUI Cabut Laporan Puisi Sukmawati

FPI Tolak Ajakan MUI Cabut Laporan Puisi Sukmawati

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Organisasi masyarakat Front Pembela Islam, menolak ajakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesoa, KH Ma'ruf Amin, untuk mencabut laporan dugaan penistaan agama yang dilakukan Sukamawati Soekarnoputri, dalam puisi kontroversi berjudul 'Ibu Indonesia'.

Penolakan FPI atas ajakan itu diungkapkan, Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid. Penolakan itu dibicarakan langsung ketika KH Ma'ruf bertemu langsung dengan Ketua Umum FPI, Ustaz Shobri Lubis.

Menurut Zainut, FPI memahami apa yang disampaikan Ketua Umum MUI tersebut. Namun, FPI enggan untuk mencabut laporan dugaan penistaan agama yang dilakukan Sukmawati.

"Atas penjelasan Ketua Umum MUI tersebut, Ustadz Shobri Ketua Umum FPI mengucapkan banyak terimakasih dan bisa memahami atas langkah-langkah yang ditempuh oleh Pak Kai Ma'ruf Amin sebagai ulama sepuh yang memang lebih mendahulukan aspek dahwahnya daripada aspek hukumnya. Namun beliau tetap meminta izin untuk melanjutkan proses hukum Ibu Sukmawati," kata Zainut, Kamis 12 April 2018.

Shobri, menurut Zainut, mempunyai pertimbangan tersendiri untuk tetap melanjutkan laporan tersebut. Pelaporan tetap dilanjutkan demi menegakkan amal ma'ruf nahi munkar.

"Ketua Umum MUI bisa menerima keputusan FPI dan tidak ada masalah karena Indonesia adalah negara hukum dan setiap warga negara diberikan hak untuk menuntut keadilan di depan hukum sepanjang sesuai dengan peraturan perundang-undangan," ujarnya.

Untuk diketahui, wanita bernama lengkap Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri, membacakan puisi itu di acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018.

Puisi Ibu Indonesia

“Ibu Indonesia

ku tak tahu syariat Islam

Yang kutahu, sari konde ibu Indonesia sangatlah indah

Lebih cantik dari cadar dirimu

Gerai tekukan rambutnya suci

Sesuci kain pembungkus ujudmu

Rasa ciptanya sangtlah beraneka

Menyatu dengan kodrat alam sekitar

Jari jemarinya berbau getah hutan

Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia, saat pengelihatanmu semakin asing

Supaya kau dapat mengingat kecantikan asli dari bangsamu

Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi , dan kreatif,

selamat datang di duniaku, bumi ibu Indonesia

Aku tak tau syariat Islam

Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia sangatlah elok

Lebih merdu dari alunan azan mu

Gemulai gerak tarinya adalah ibadah

Semurni irama puja kepada ilahi

Napas doanya berpadu cipta

Helai demi helai benang tertenun

Lelehan demi lelehan damar mengalun

Canting menggores ayat-ayat alam surgawi

Pandanglah ibu Indonesia, saat pandanganmu semakin pudar

Supaya kau dapat mengetahui kemolakan sejati dari bangsamu

Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu indonesia dan kaumnya.” [viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita