Data Di KPU Bocor? Bawaslu: Bahaya Itu!

Data Di KPU Bocor? Bawaslu: Bahaya Itu!

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Bawaslu ikut menyoroti kasus bocornya data pengguna media sosial (medsos) Facebook. Apalagi, persoalan penyimpanan data juga terjadi di KPU, khususnya data partai politik. Bagaimana seandainya data di KPU juga mengalami kebocoran?

"Soal kebocoran itu (Facebook). Kasus ini menjadi concern kita. Bahaya itu. Kalau memang kaitannya dengan data urusan Pemilu atau Pilkada, itu yang harus kita antisipasi," kata Anggota Bawaslu, Mochammad Afifuddin, dalam diskusi Bawaslu bertema "Peran Media Dalam Melawan Hoaks, Ujaran Kebencian dan SARA" di Sentul Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/4).

Afif menambahkan, saat ini pihaknya terus memantau perkembangan yang terjadi. Bawaslu juga berencana untuk menemui pihak Facebook untuk membahas persoalan tersebut.

"Setelah perkembangan ini, kita ingin ketemu juga dengan Facebook. Kita dengarkan dulu dari pihak Facebook," terangnya.

Menurut Afif, Bawaslu sudah beberapa kali bertemu dengan pihak Facebook. Namun, untuk upaya penindakan, akan diserahkan ke pihak Kominfo sebagai institusi yang berwenang.

"Untuk pencegahan sudah kita lakukan. Termasuk KPU. Tapi yang bisa melakukan (penindakan) ini Kominfo. Harus duduk bareng KPU dan kominfo," demikian Afif.

Sebelumnya, pihak KPU ikut khawatir saat terjadi kebocoran data pengguna Facebook. Bahkan, pihak KPU menggodok langkah antisipasi yang perlu dilakukan paska kejadian tersebut.

"Soal bocoran data Facebook, saya harus koordinasi dulu ke pimpinan. Saat ini sedang digodok dan diproses oleh pimpinan. Pimpinana galau dan sensitif," ujar Kabag Publikasi Sosialisasi Informasi KPU, Robby Leo dalam diskusi Bawaslu, Sabtu pagi.

Seperti diketahui, Indonesia duduk di urutan ketiga dalam hal ini. Data Facebook, ada lebih dari 1 juta pengguna medsos di Tanah Air telah bocor ke Cambridge Analytica. Kebocoran data pengguna itu, diakui sendiri oleh perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita