Tolak Cap Pesimistis, Prabowo: Bung, Waktu Muda Saya Perang Terus

Tolak Cap Pesimistis, Prabowo: Bung, Waktu Muda Saya Perang Terus

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membantah tudingan pesimistis terkait pidato prediksi Indonesia bubar di tahun 2030. Prabowo menyebut masa mudanya dihabiskan untuk berperang.

"Bung, waktu saya muda itu, saya perang terus. Mana mungkin saya pesimistis," kata Prabowo saat berpidato di hadapan ratusan kader Partai Gerindra di Ballroom Hotel Apita, Kabupaten Cirebon, Rabu (28/3/2018) sore.

Dia juga menegaskan soal 'bubarnya Indonesia tahun 2030' itu bukanlah prediksinya. Prediksi itu, sambung dia, merupakan pandangan-pandangan dari orang asing.

"Saya mengatakan orang-orang luar negeri mengatakan seperti itu (Indonesia bubar). Kita harus waspada. Malah dibilang Prabowo pesimistis. Pernyataan itu sudah lama, tahun lalu waktu saya bicara di UI dengan tokoh-tokoh," ucapnya.

Lebih jauh, Prabowo menjelaskan tentang konsistensi Partai Gerindra dalam menjaga keutuhan NKRI. Pada 2017, lanjut dia, Gerindra merupakan satu-satunya partai yang menolak mendapatkan kucuran anggaran dari APBN.

"Kenapa kita tolak? Karena kita menuntut anggaran pertahanan dinaikkan. Saya di luar pemerintahan, tapi saya melihat bahaya. Saya ketemu Panglima TNI, saya minta naikkan anggaran pertahanan," katanya.

Bahaya tentang lemahnya pertahanan Indonesia itu, diakui Prabowo, mengutip dari omongan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu pada 2015.

"Karena ada ucapan dari Menhan kabinet ini, yang mengatakan kalau perang Indonesia hanya bertahan tiga hari. Itu statement-nya," ucap Prabowo.

Pidato Prabowo yang mengutip novel fiksi berjudul 'Ghost Fleet' itu memang jadi pro-kontra. Wasekjen Golkar Sarmuji mengatakan seharusnya Prabowo menggelorakan semangat patriotisme.

"Sebagai seorang patriot, Pak Prabowo sebaiknya menggelorakan semangat anak-anak muda untuk tetap menjaga bangsa ini tetap utuh selama bumi ini ada," ucap Sarmuji kepada detikcom, Rabu (21/3). 

Sementara itu, Wasekjen Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin menyayangkan isi pidato Prabowo soal ramalan Indonesia bubar yang ternyata didasari novel fiksi itu. Didi mengingatkan Prabowo tak menebar sikap pesimistis.

"Prabowo sebaiknya tak menebar pesimisme kepada masyarakat lewat pidato itu. Memberi peringatan boleh saja, asal jangan menebar ketidakpercayaan diri dan kekhawatiran lebih," kata Didi saat dihubungi, Rabu (21/3). (dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita