Cerita Hibah Harta Sultan Riau pada Masa Kemerdekaan, Begitu Cintanya pada Indonesia

Cerita Hibah Harta Sultan Riau pada Masa Kemerdekaan, Begitu Cintanya pada Indonesia

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengungkapkan kisah Raja Kerajaan Siak Sri Indrapura, Riau, Sultan Syarif Kasim II, yang menghibahkan hartanya kepada Presiden I RI Soekarno. Hibah ini mempertegas peran tokoh Islam Riau pada masa awal kemerdekaan Indonesia.

Sultan Syarif Kasim II, menghibahkan mahkota dan hartanya (emas) senilai 13 juta gulden atau sekarang setara Rp 1,4 triliun kepala Soekarno.

"Begitu cintanya Sultan Syarif Kasim kepada Indonesia," kata Hidayat saat mengisi Sosilisasi Empat Pilar MPR di Aula Al-Ihsan Boarding School, Pekanbaru, Riau, Sabtu (17/3/2018).

Tindakan Sultan Syarif Kasim II ini dinilai luar biasa oleh Hidayat. Ini menunjukkan bahwa Sultan memang tokoh Islam yang sangat peduli terhadap kemerdekaan Indonesia.

Pada 1946, setelah Indonesia merdeka, Sultah Syarif Kasim datang ke Jakarta dengan membawa mahkota dan harta menemui Bung Karno.

"Kepada Presiden Soekarno, (Sultan) menyerahkan mahkota dan menegaskan bahwa Kerajaan Siak Sri Indrapura menjadi bagian NKRI, serta memberikan sumbangan tersebut," ucapnya.

Cerita tersebut, kata politikus PKS ini, menunjukkan bahwa jasa umat Islam dalam memerdekakan Indonesia sangat besar. Oleh karenanya, Hidayat sangat setuju dengan ungkapan Bung Karno yang mengatakan, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (jas merah). Dalam konteks peran umat Islam, kata Hidayat, jangan pula sekali-kali hilangkan jasa umat (jas hijau). [tsc]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA