Utang Kereta Cepat JKT-BDG Dari Bank China Cair Rp 6,75 Triliun Maret 2018

Utang Kereta Cepat JKT-BDG Dari Bank China Cair Rp 6,75 Triliun Maret 2018

Gelora Media
facebook twitter whatsapp
www.gelora.co - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebutkan pencairan pinjaman proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan cair pada Maret 2018.

Proses pencairan, kata Rini, masih dalam tahap finalisasi beberapa dokumen yang menjadi syarat untuk diajukan kepada China Development Bank (CDB).

"Sekarang tinggal finalisasi ada beberapa dokumen harus diselesaikan dengan perbankan. Kita harapkan Maret kali," kata Rini di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (19/2/2018).

Dia menuturkan proses pencairan tahap pertama itu sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 6,75 triliun (kurs: Rp 13.500 per dolar). 

"Yang pertama itu mungkin US$ 500 juta kira kira Rp 6 triliunan. Tapi sekarang ini belum dibutuhkan karena saat ini masih pakai modal yang ada. Yaitu modal dari partner yang China dan dari kita sendiri," ujar dia.

Rini mengungkapkan, pencairan US$ 500 juta berasal dari total komitmen pinjaman dari CDB yang sebesar US$ 5,9 miliar.

"Dari CDB, semua dari CDB, jadikan yang agreement sudah ditanda tangani. Kan totalnya kredit agreement itu kalau enggak salah US$ 5,9 miliar, jumlahnya total. Tapi pengeluarannya tergantung kebutuhan," jelas dia.

Sebagai informasi, pencairan pinjaman tahap pertama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sampai saat ini belum kunjung cair. Sebelumnya diketahui, ada persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu pembebasan lahan hingga 53%.

Jika persyaratan tersebut sudah dipenuhi, maka pinjaman tahap pertama dari China Development Bank (CDB) bisa cair. Adapun dari total pinjaman proyek sebesar US$ 5,9 miliar, US$ 1 miliar di antaranya merupakan komitmen pencairan pinjaman tahap pertama dari CDB.

Proyek ini sendiri dikerjakan oleh High Speed Railway Contractor Consortium, gabungan 7 kontraktor yang mengerjakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142,3 kilometer bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai pengembang proyek.

Mayoritas pembiayaan proyek akan didanai lewat pinjaman dari CDB, sementara empat BUMN Indonesia dilibatkan dalam pembebasan lahan proyek. Keempat BUMN itu tergabung dalam konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang terdiri dari PT WIKA, PT Kereta Api Indonesia, PT Perkebunan Nusantara VIII, dan PT Jasa Marga. (dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita