Diminta Tanggung Jawab soal Anies Dicegah ke Podium, Ini Kata Maruarar

Diminta Tanggung Jawab soal Anies Dicegah ke Podium, Ini Kata Maruarar

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ketua Steering Comittee (SC) Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait diminta bertanggungjawab terkait Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dicegah maju ke podium turnamen. Bagaimana penjelasan Maruarar?

"Hubungan Anies dan Jokowi jangan dijadikan hubungan seremonial. Buktinya saya undang Anies, saya sudah datangi kantor Anies ke Balai Kota," ujar Maruarar mengawali penjelasannya, Minggu (18/2/2018) malam.

Ara, sapaan Maruarar, menjelaskan bahwa kejadian ini jangan sampai dijadikan polemik. Apalagi, Ara menjelaskan Anies sudah berkontribusi besar seusai pelaksanaan Piala Presiden.

"Buktinya Anies datang dan duduk dekat Presiden, buktinya hubungan mereka baik-baik saja. Anies pernah jadi tim sukses Pilgub DKI 2012, waktu Pilpres 2014, jadi menterinya Pak Jokowi tahun 2014. Waktu Piala Presiden, saya undang Pak Anies, saya juga datang ke Balai Kota DKI. Anies juga bantu kebersihan, Anies bantu TransJakarta beroperasi sampai tengah malam. Waktu Persija nge-golin, Pak Jokowi memberi selamat ke Pak Anies," bebernya.

Justru, Ara menegaskan jangan sampai kejadian ini dijadikan ajang mengadu domba antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Anies. Menurutnya, hubungan keduanya sudah terjalin baik.

"Jangan adu 2 kawan saya. Sesudah pertandingan, saya ketemu Pak Anies baik-baik saja. Jadi biasa ada orang yang mengadu-adu saja, kita jangan terpancing. Karena hubungan Pak Jokowi dan Pak Anies baik-baik saja," papar Ara.

Sebelumnya, Wasekjen Golkar Maman Abdurahman mengkritik Anies yang dicegah Paspampres ke podium Piala Presiden. Ara diminta bertanggungjawab.

"Ara harus satria dan gentlemen untuk mengklarifikasi dan sampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut secara resmi bahwa ini adalah murni inisiatif dia agar jangan sampai jadi menyebabkan salah tafsir di publik dan dipolitisir," kata Maman kepada wartawan, Minggu (18/2). [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita