BSSN Sebut Temukan Banyak Alat Sadap saat 'Bersihkan' Mobil Pejabat

BSSN Sebut Temukan Banyak Alat Sadap saat 'Bersihkan' Mobil Pejabat

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menemukan banyak alat sadap saat mengecek dan mengamankan sejumlah mobil pejabat negara. Pengecekan oleh tim BSSN tersebut dilakukan secara rutin.

"Banyak, saya lupa, banyak sekali," kata Kepala BSSN Djoko Setiadi saat dihubungi, Selasa (6/2/2018) malam.

Djoko tak menjelaskan secara detail mengenai banyaknya alat sadap yang ditemukan saat melakukan pengecekan tersebut. Yang pasti, kata Djoko, setiap pejabat negara itu harus diamankan dari setiap upaya penyadapan.

"Pokoknya pejabat tinggi negara, perlu diamankan, perlu dijagain. (Secara) periodik. Ya itu tergantung situasi dan kondisi," ujarnya.

Selain itu, Djoko menerangkan pemeriksaan juga dilakukan jika ada permintaan dari pejabat yang merasa ponsel miliknya telah disadap.

"Ya itu kira-kira yang memungkinkan (pengcekan terhadap ponsel), ya kita lihat, bisa dimana saja, kalau dia pejabat itu ragu-ragu, ya kita bantu untuk mengamankan, nggak ada batasan," terangnya.

Secara terpisah, juru bicara BSSN Anton Setiyawan mengatakan pengamanan terhadap pejabat negara bertujuan untuk melindungi bocornya rahasia negara. Menurutnya, informasi tersebut bisa bocor melalui gelombang elektromagnetik.

"Pengamanan BSSN terhadap pejabat negara adalah pengamanan yang bersifat non fisik. Dalam hal ini dilakukan dengan tujuan guna melindungi informasi/rahasia negara/dinas. Biasanya berkaitan dengan pencegahan kebocoran informasi melalui gelombang elektromagnetik. Dilakukan rutin sesuai jadwal pejabat bersangkutan," ujar Anton.

Hal yang sama juga dilakukan saat tim BSSN mengecek mobil Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan pada Selasa (6/2) kemarin. Isu penyidik KPK menggeledah mobil Luhut pun dipastikan hoax.

"Salah satu tugas BSSN (dulu Lemsaneg) adalah memberikan pengamanan terhadap VVIP dari berbagai ancaman/kerawanan sinyal elektromagnetik. Apa yang dilakukan tim pagi ini di Kemenko Maritim adalah tugas rutin biasa," imbuh Anton. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita