Apakah Pak JK Akan Pindah Ke Lain Hati?

Apakah Pak JK Akan Pindah Ke Lain Hati?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Menarik menantikan kiprah Wapres Jusuf Kalla di Pilpres 2009. Apakah tetap mendukung Jokowi atau pindah ke lain hati? Pengamat menilai, dua opsi ini bisa jadi tidak akan dibuka JK sampai detik-detik terakhir sebelum kampanye pilpres dimulai.

Opsi JK pindah ke lain hati memang bukan tidak mungkin terjadi. Hal serupa pernah dilakukan bekas ketua umum Golkar itu usai mendampingi SBY sebagai wapres. Kala itu di Pilpres 2009, JK memilih maju sebagai capres dengan menggaet Wiranto sebagai cawapres. Hasilnya kala itu, SBY yang berpasangan dengan Boediono menang mutlak di putaran pertama dengan perolehan suara 60,80 persen.

Menurut pengamat politik UI Ari Junaedi, meski kecil, peluang JK pindah ke lain hati bisa saja terjadi. Meski bentuknya tidak dalam maju sebagai capres atau cawapres. "Karena Pak JK sudah memutuskan untuk pensiun usai pilpres nanti, cara pindah ke lain hati ya dengan mendukung capres selain Jokowi," kata Ari, kemarin.

Jika opsi ke lain hati dipilih, Ari yakin, hal ini akan disimpan erat JK sampai detik-detik terakhir sebelum kampanye pilpres di mulai. "Ini untuk menghindari ketegangan yang tak perlu," katanya.

Namun peluang ke arah sana, kata Ari, sangat kecil. Soalnya, selama ini hubungan Jokowi-JK terlihat sangat harmonis. Beda dengan di zaman SBY yang kerap berselisih paham. "Bahkan pada saat itu banyak yang menyebut, keduanya sebagai matahari kembar. Mungkin karena beda gaya kepemimpinan. Pak JK pengen cepat, sementara Pak SBY sebaliknya," jelasnya.

Melihat usia Pak JK yang sudah 75 tahun dan melihat kondisi bangsa yang perlu regenerasi kepemimpinan, kata Ari, langkah JK untuk pensiun dari dunia politik memang terasa pas. "Keputusan Pak JK untuk pandito," kata Ari.

Menurutnya, semua jabatan tinggi di dunia politik sudah diemban oleh JK. Dari menteri di berbagai era presiden hingga menjabat dua kali wapres di dua era presiden. "Pak JK memang harus lebih banyak meluangkan waktu bersama keluarga dan semakin aktif di kegiatan sosial," ujarnya. Mungkin itu juga alasan JK mengundang Abdul Somad.

Ari juga menyoroti soal sisi regenersi kepemimpinan di Tanah Air. Menurut dia, tidak baik jika proses tumbuh kembangnya kepemimpinan nasional hanya bertumpu pada seseorang. Masih banyak tunas tunas muda yang bisa mengambil alih estafet kepemimpinan.

Pendapat berbeda disampaikan oleh pengamat politik dari UIN Prof Andi Faisal Bakti. Dia bilang, menghadapi pilpres 2019, sosok JK seperti lepas dari pengamatan media dan lembaga survei. Seperti sudah tidak diperhitungkan lagi. Alasan lanjut usia dan omongan JK yang ingin pensiun. Namun, kata Andi, di situlah keunggulan JK. Bisa saja, kejadian seperti saat JK mendampingi SBY. Mengatakan akan pensiun dan mengurus cucu, tapi ujung-ujungnya mencalonkan sebagai capres.

Kemarin, Wapres JK mengisi akhir pekannya kemarin dengan salat Subuh berjamaah dan mendengarkan ceramah Ustadz Abdul Somad. Biasanya, meski menjabat sebagai Ketum Dewan Masjid Indonesia, aktivitas JK tak jauh-jauh berkaitan dengan politik atau soal perekonomian. Apakah ini persiapan JK menghadapi masa pensiun yang selalu diceritakannya, atau justru dalam rangka menyongsong Pilpres 2019?

Pagi buta kemarin, rumah dinas JK di Jalan Diponegoro, Jakarta sudah terlihat sibuk. Anggota Paspampres yang mengenakan koko putih sudah tampak berjaga di sekitar rumah. Saat adzan Subuh berkumandang, JK bersama rombongan keluar dari rumah. JK tampil dengan baju koko putih bawahan gelap dan peci warna putih. Dalam rombongan terlihat juga Wakapolri Komjen Syafruddin yang juga selaku Waketum DMI dan Ustad Somad yang sedang naik daun. Ia tampil sederhana, sarungan koko putih, peci warna hitam dan selop hitam biasa. Selembar sorban tersampir di pundaknya.

Rombongan berjalan kaki menuju Masjid Sunda Kelapa yang lokasinya tak jauh dari kediaman JK. Istri JK, Mufidah Kalla juga turut mendampingi. JK rupanya sengaja mengundang Abdul Somad ke kediamannya dan untuk berceramah di Masjid Sunda Kelapa. Tak hanya untuk mengisi kuliah Dhuha, JK juga mengajak Somad sarapan bareng di kediamannya. Foto-foto kegiatan JK, sejak Subuh kemarin, beredar di internet. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita