Disebut Sakit Gangguan Mental, Trump Yakini Dirinya Jenius

Disebut Sakit Gangguan Mental, Trump Yakini Dirinya Jenius

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mati-matian mengklarifikasi mengenai isu kesehatan mentalnya yang kian gencar dihembuskan. Trump bilang dirinya jenius.

Dalam buku baru Fire and Fury: Inside the Trump White House, jurnalis Michael Wolf menggambarkan bahwa Trump adalah orang yang tak sabaran, tak mampu membuat kebijakan, bertele-tele dan kerap mengu­lang hal tak penting dan kehilangan akal.

Bahkan, Wolf menulis, be­berapa penasihat terdekat presi­den mempertanyakan kepan­tasan Trump dalam menjalankan fungsi jabatannya. Trump tak terima. 

Lewat tiga cuitan Sabtu pagi waktu AS dari Maryland--tempat dia bertemu dengan para anggota Kongres dari Partai Republik di Camp David, mati-matian Trump

merespons tuduhan yang ter­muat dalam buku baru menge­nai satu tahun Trump menjadi presiden. 

Trump berkata, "Saya jenius sangat stabil".

"Saya kira itu berkualifikasi bukan cerdas, tapi jenius dan se­orang jenius yang sangat stabil," tulis dia dalam posting Twitter. 

"Saya kuliah di kampus ter­baik, saya telah melewati titik di mana saya adalah seorang murid yang sangat berbakat, lulus dan sukses menghasilkan miliaran dolar AS, menjadi bagian teratas daftar pebisnis handal, terkenal di televisi, dan selama 10 tahun terakhir berhasil mempertahankan sukses, dan saya kira Anda semua tahu hal-hal itu."

Trump juga menyebut buku itu sebagai 'fiksi' dan penulisnya sebagai seorang 'pembual'.

Dia juga menuduh para pencelanya hanya mencari kompensasi dari hasil penyelidikan campur tangan Rusia dalam Pemilu AS 2016 yang sejauh ini gagal. Hasil penyelidikan mengungkapkan tak ada bukti bahwa Trump telah berkolusi dengan Rusia.

Pertanyaan seputar apakah Trump cukup waras menjadi presiden AS terus merebak selama berbulan-bulan, bahkan kubu Demokrat di Kongres AS mengajukan RUU yang mewajibkan Trump menjalani tes psikologis dan mengundang seorang psikater dari Universitas Yale untuk menyampaikan kesaksiannnya di Kongres.

"Para anggota legislatif mengaku prihatin atas masalah ini, yakni kebahayaan Presiden, bahaya bahwa instabilitas men­talnya mengancam bangsa ini," kata psikiater Dr. Bandy X Lee seperti dikutip laman CNN.

"Tuan Trump memperlihatkan tanda-tanda gangguan yang rata-rata orang tidak mengalaminya. Dia bisa menjadi sangat tidak stabil dalam waktu sangat cepat. Perlu ada evaluasi neuropsikiatri yang menganalisis kapasitasnya dalam bertugas," sambung dia.

Lee mengaku tidak hanya para anggota legislatif dari Demokrat yang mengkhawatirkan ini karena ada juga dari Partai Repub­lik walau dia enggan menyebut­kan namanya.[rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA