UAS Batal Ceramah di PLN, MPR: Ini Preseden Buruk

UAS Batal Ceramah di PLN, MPR: Ini Preseden Buruk

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid meminta pemerintah mewaspadai upaya pihak ketiga yang ingin memecah belah umat Islam dengan negara.

Hal itu diutarakan Hidayat menanggapi pembatalan ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) di PLN Disjaya, Gambir, Jakarta Pusat, secara mendadak.

"Jadi menurut saya ini preseden yang sangat buruk karena orang atau tokoh atau ulama atau da'i dan umat menerimanya dengan baik begitu, dan selama ini beliau (UAS) tidak pernah bikin masalah dengan negara kok," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (29/12/2017).

"Apa ada ceramah beliau yang mempermasalahkan NKRI, mempermasalahkan Pancasila," tegasnya.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini berharap, pemerintah bisa mendeteksi adanya potensi adu domba oleh oknum yang tidak suka dengan keberadaan Ustaz Abdul Somad.

Mengingat, kata Hidayat, keberadaan UAS selama ini dianggap masyarakat telah mencerahkan umat Islam dalam konteks nilai luhur Indonesia.

"Mencerahkan umat Islam untuk menghadirkan Islam yang moderat, Islam yang tidak pengaruh dengan ISIS. Dan di Gambir itu kita sangat menyesalkan mengapa bisa terjadi seperti itu, di Jakarta lagi," ketusnya.

Diketahui, Ustaz Abdul Somad batal menjadi penceramah di Masjid Nurul Falah, Kantor PLN Pusat Gambir, Kamis siang (28/12/2017). Menurut Direksi PLN Pusat, acara ceramah tersebut dipindahkan karena jamaah terlalu banyak.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN Pusat I Made Suprateka mengatakan, panitia awalnya tidak mengira bahwa jamaah akan membludak.

"Awalnya, panitia memperkirakan peserta tidak banyak, hanya sebanyak jamaah Salat Jumat saja. Namun, ternyata diluar dugaan. Banyak sekali. Karena kantor PLN Disjaya adalah objek vital, maka ceramah dipindahkan, sebenarnya bukan dibatalkan," kata Suprateka, Jakarta, Kamis (28/12). [tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita