Pelaku Pasar Tradisional Ogah Pilih Jokowi, Elektabilitas Prabowo Makin Melesat

Pelaku Pasar Tradisional Ogah Pilih Jokowi, Elektabilitas Prabowo Makin Melesat

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 semakin terasa. Selain Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto, muncul nama-nama lain yang akan maju dalam duel memperebutkan kursi RI satu.

Adapun beberapa nama yang saat ini tengah disoroti maju mencalonkan diri menjadi Presiden diantaranya Gatot Nurmantyo, Anies Basweden, Zulkifli Hasan, Puan Maharani, Muhaimin Iskandar, Agus Yudhoyono, dan Airlangga Hartarto.

Dari survei yang dilakukan Indonesian Development Monitoring (IDM) ditemukan fakta, masyarakat khususnya pelaku ekonomi pasar tradisional menginginkan perubahan nyata di tahun 2019 mendatang.

Sebanyak 77,3 persen koresponden, mengaku pemerintahan Jokowi-JK tidak meralisasikan janji mereka untuk membangun ekonomi kerakyatan dan tidak memprioritaskan pasar tradisional sebagaimana janjinya dalam kampanye.

"Sebanyak 14,1 persen menjawab pemerintah Jokowi-JK sudah merealisasikan janjinya, walau belum dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Dan sisanya sebesar 8,6 persen menjawab tidak tahu," ujar Direktur Eksekutif IDM, Bin Firman Tresnadi, Senin, (18/12).

Sedangkan untuk tiga tahun masa kepemimpinan Jokowi dari survei yang dilakukan, sebanyak 71,8 persen mengatakan terjadi penurunan ekonomi keluarga. Sementara itu, 20,7 persen mengatakan kondisi mereka pas-pasan saja, hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari tanpa bisa menyisihkan untuk menabung. Sisanya sebanyak 7.5 persen mengatakan kondisi ekonomi mereka membaik dan ada peningkatan penghasilan walaupun sedikit bisa untuk ditabung dan kebutuhan sosialita.

"Dari hasil 71,8 persen, mereka menyebutkan harus mensiasati pengeluaran yang ada dengan cara mengurangi hal-hal yang tidak mendesak, seperti pakaian dan jumlah kebutuhan bahan Pangan yang tidak pokok misalnya susu ,daging ,ikan ,telur dan berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit karena akan menambah biaya yang harus dikeluarkan," lanjutnya.

Kemudian, koresponden juga merasa ada penurunan omzet dalam kepemimpinan Jokowi dalam tiga tahun belakangan ini, yakni diantaranya disebabkan turunnya pembeli, selain itu para pembeli juga mengurangi belanja mereka, bahkan hampir setengahnya dari kebiasaan mereka berbelanja.

"Sebanyak 81.8 persen responden mengatakan, keadaan mereka justru mengalami penurunan omzet. Rata-rata omzet mereka turun sebanyak 30 persen sampai 65 persen dari sebelum-sebelumnya," jelasnya.

Dari hasil temuan itu, kemudian IDM menanyakan kembali, "Siapakan menurut anda tokoh yang layak menjadi Presiden Indonesia pada 2019 (TOP OF MIND)?"

Hasilnya, Prabowo Subianto mendapat suara 44,70 persen responden, yang terhitung besar dibandingkan Jokowi sebanyak 26,30 persen.

Selanjutnya nama Gatot Nurmantyo dengan 8,30 persen, Puan Maharani 3,50 persen, Muhaimin Iskandar 2,10 persen. Sementara Zulkifli Hasan mendapat suara 1,40 persen, Anies Basweden 2,30 persen, Agus Yudhoyono 0,80 persen dan Airlangga 4,20 persen.

"lantas tidak menjawab alias tidak punya pilihan 6,40 persen," demikian Firman. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita