Lamhot : Jangan Sampai Munaslub Cuma Bagi-bagi Jabatan

Lamhot : Jangan Sampai Munaslub Cuma Bagi-bagi Jabatan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Ketua PPK Kosgoro (Ormas pendiri Golkar) Lamhot Sinaga minta agar orang atau loyalitas Setya Novanto tidak lagi menduduki posisi strategis DPP Partai Golkar hasil Munaslub yang akan di gelar Desember 2017 ini. Lamhot menolak keras jika Munaslub dijadikan ajang bagi-bagi kekuasaan oleh Golkar. 

"Sekali lagi Munaslub harus dijadikan perubahan besar ditubuh Golkar. Jangan sampai Munaslub hanya ajang bagi-bagi kekuasaan diantara elit Partai Golkar yang selama ini menyandera Golkar. Jika hal itu terjadi maka publik tetap akan distrush (tidak percaya) terhadap Partai Golkar dan rasanya akan sulit untuk recovery," ujar Lamhot di Jakarta, Senin (4/12/2017). 

Lamhot mengingatkan bahwa bergulirnya keinginan mayoritas DPD I Golkar dan Ormas Pendiri Golkar yaitu Trikarya untuk segera meyelenggarakan Munaslub adalah sebuah respon terhadap keinginan publik yang begitu besar terhadap adanya perubahan besar ditubuh Partai Golkar. Keinginan publik inilah yang harus direspon Partai Golkar dengan baik. 

"Pohon beringin yang begitu besar dan rindang itu kini dihinggapi para benalu raksasa yang setiap saat menghisap manisnya kekuasaan hingga menggerogoti seluruh ranting dan daun pohon beringin. Publik muak dengan perilaku koruptif para elit Golkar termasuk Ketua Umumnya yang sekarang ditahan oleh KPK akibat mega skandal kasus E-KTP," ujar Lamhot yang juga anggota Dewan Pakar Partai Golkar ini. 

Terjeratnya Ketum Partai Golkar Setya Novanto ini, menurut Lamhot, secara moral elit Partai Golkar lainnya yang selama ini loyal menghamba kepada SN harus ikut bertanggung jawab. Oleh sebab itu, menurut dia, orang-orang tersebut atau loyalis Setya Novanto tidak layak lagi dipercaya untuk mengisi posisi strategis bahkan untuk menjadi pengurus DPP Golkar kedepan. 

"Munaslub harus dijadikan momentum perubahan, berubah dari perilaku koruptif dan berubah juga tentang pengelolaan partai yang bersih, berkualitas serta dapat memenuhi keinginan dan tuntutan publik. Airlangga Hartarto menjadi figur yang sangat tepat untuk menjadi ketum Partai Golkar karena baik dari aspek integritas maupun aspek kualitas dan kapasitas Airlangga adalah pilihan terbaik," ujar Lamhot. 

Dia juga mengungkapkan bahwa desakan dari daerah dan ormas pendiri Golkar sudah bulat untuk menjadikan Airlangga menahkodai Partai Golkar secara bersih dan bermartabat. Lamhot juga berharap Munaslub Desember ini secara aklamasi dapat menetapkan Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

"Yang tidak kalah pentingnya adalah posisi struktur kepengurusan DPP Partai Golkar pasca Munaslub hendaknya dapat diisi oleh kader-kader muda yang bersih, berintegritas dan berkualitas. Para akrobat politik yang selama ini telah kenyang mengendarai Golkar hendaknya sadar diri dan tidak memaksakan diri untuk menjadi pengurus lagi." 

"Demi perubahan Partai Golkar yang diinginkan publik maka sebaiknya mereka menahan syahwat politiknya. Dengan sadar dan tanpa paksaan mereka-mereka yang telah menyandera Golkar selama ini hendaknya iklas menyerahkan tongkat estafet kepengurusan kepada kader-kader bersih dibawah kepeminpinan Airlangga Hartarto.".[tsc]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA