Presidium Alumni 212: Kami Siap Bantu Panglima TNI Perangi PKI

Presidium Alumni 212: Kami Siap Bantu Panglima TNI Perangi PKI

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Presidium Alumni 212 bersama elemen lain akan menggelar aksi damai pada Jumat (29/9) nanti di Gedung DPR/MPR. Salah satu isu yang akan diangkat ialah menyatakan penolakan kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Maarif menyatakan isu ini diangkat karena dia melihat ada indikasi tersebut. Aksi tersebut digelar untuk mengingatkan potensi kebangkitan PKI kepada DPR untuk melakukan bersih-bersih.

"Karena indikasinya, ini mulai terlihat nyata, terlihat ada di tengah masyarakat. Maka ini harus diingatkan ke DPR untuk harus bersih-bersih. Anggota DPR yang terbukti mengeluarkan statement ataupun dan ajakan atau statement kebangkitan PKI kan harus dibersihkan," kata Slamet ketika dihubungi, Senin (25/9/2017).

Menurutnya, indikasi lainnya ialah adanya pihak yang meminta Ketetapan MPRS No XXV/1966 tentang pembubaran PKI dicabut. Meski demikian, Slamet tak menyebutkan siapa pihak yang meminta TAP MPR tersebut dicabut.

Slamet menambahkan, indikasi lainnya ialah ada pihak yang secara terang-terangan menggelar acara pro-komunis. Dia menyebut kegiatan yang digelar di YLBHI pada beberapa waktu lalu sebagai contoh hal tersebut.

"Yang kedua, mereka sudah mulai terang-terangan buat acara reuni atau seminar yang berbau pro komunis. Bahkan terakhir yang di LBHI itu. Dan penyebarannya sudah mulai massif saya lihat," ucapnya.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sempat meminta pihak internal institusinya untuk memutar film Pengkhianatan G30S/PKI di institusi yang dipimpinnya. Slamet melihat ada pihak yang harus dicurigai ketika rencana tersebut dikritik.

Slamet mengatakan, Presidium Alumni 212 siap berada di belakang Gatot dalam rangka pemberantasan PKI.

"Ini juga indikasi berikutnya, kenapa ketika ada upaya-upaya pemutaran sejarah kembali kenapa ada pihak yang menentang. Ini kan mengundang tanda tanya juga. Kan sekadar pemutaran sejarah bangsa untuk diingatkan kembali. Kenapa harus ditentang? Jangan-jangan yang menentang pihak itu juga," ujarnya.

"Saya dukung usulan Panglima TN untuk lakukan pemutaran film G30S bersama-sama. Jadi kita perlu sampaikan kepada Panglima TNI, kalau Panglima TNI berada di garda paling depan untuk memberantas PKI, maka umat Islam dan kami Alumni 212 akan ada di belakang Panglima TNI," sambung Slamet.

Slamet yang juga Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) ini mengatakan akan melakukan pemutaran di tiap dewan pimpinan cabang (DPC). Kegiatan ini akan dilakukan pada Sabtu (30/9) nanti.

"Kita tanggal 30 nanti. Lagi diatur jadwalnya. Kita jadwalkan akan putar di setiap DPC. Tiap DPC kita minta lakukan pemutaran bersama," tuturnya. [dtk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA