Amien Rais Sebut Pemerintah Bangkitkan PKI, Ini Kata Panglima TNI

Amien Rais Sebut Pemerintah Bangkitkan PKI, Ini Kata Panglima TNI

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Politikus senior PAN Amien Rais kembali kembali mengritik pemerintahan Presiden Joko Widodo. Amien menuding pemerintah saat ini membangkitkan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Menanggapi hal itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan sudah tidak ada lagi kelompok PKI. Kelompok dengan idealisme komunis sudah dibubarkan.

"Enggak ada, PKI itu dah bubar. Partai komunis itu sudah bubar sama TAP MPR," tegasnya singkat, Selasa (20/3/2018).

Hal itu dia katakan usai mengisi kuliah umum di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Dalam kuliahnya, Marsekal Hadi mengisi materi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara.

Di depan mahasiswa, dia mengajak segenap pemerintah dengan rakyat kembali memedomani dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara. Dengan Pancasila, eksistensi Indonesia dapat dipertahankan dari setiap ancaman dan gangguan.

Hadi menjelaskan saat ini ancaman global timbul dalam bentuk baru akibat efek samping revolusi industri masa kini. Perubahan tatanan ini membuat dampak buruknya semakin sulit diprediksi.

"Di samping membuka peluang industri, di sisi lain kemajuan teknologi bisa menjadi sarana indoktrinasi terhadap individu-individu sehingga menciptakan lone wolf yang siap melakukan teror demi kelompok tertentu," ucapnya.

"Saya ajak diri sendiri dan anda untuk mengamalkan nilai universal Pancasila, tanpa ada batas suku agama dan ras. Sebagai bangsa besar kita harus teguh pada tujuan besar, mencapai kemajuan bangsa negara Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya Amien Rais, dalam sebuah diskusi di Bandung, Minggu (18/3) kemarin, berbicara soal PKI yang belum lama ini sempat disinggung Jokowi. Dia menyebut ada unsur pembangkitan PKI dalam pemerintahan Jokowi.

"Pemimpin (Jokowi) mengatakan tahun 1965 baru 4 tahun, mana ada PKI balita. Memang nggak ada, tapi kenapa rezim ini memberikan angin membangkitkan PKI," katanya. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita