Kasih Sambutan, Menag Lukman Diteriaki 'Turun..Turun'

Kasih Sambutan, Menag Lukman Diteriaki 'Turun..Turun'

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Diperkirakan ada jutaan peserta aksi bela Palestina yang memadati kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, pagi ini (Minggu, 17/12).

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin pun menyampaikan apresiasinya kepada Majelis Ulama Indonesia, ormas-ormas Islam dan semua pihak yang menginisiasi aksi ini. 

"Saya hadir di sini untuk ikut memanjatkan doa. Agar apa yang selama ini dirasakan saudara kita di Palestina segera diangkat oleh Allah," kata Menag Lukman mengawali sambutannya di tengah massa aksi 1712 dari atas panggung di lapangan Monas, Jakpus.

"Ada yang bertanya kepada saya, apakah Menag layak hadir acara seperti di sini? Bukankah tugas pemerintah adalah melaksanakan apa yang sudah menjadi amanah konstitusi? Melaksanakan aspirasi yang menjadi mayoritas rakyat Indonesia? Saya menjawabnya, betul," ucap Menag Lukman.

Di sela-sela sambutan Menag terdengar sebagian massa meminta mantan wakil ketua MPR itu untuk turun dari atas panggung. "Pemerintah lembek," teriak beberapa peserta aksi. "Bohong, munafik," timpal yang lain. Sebagian lainnya memilih diam, sesekali meneriakkan takbir. 

Menurut Menag pula, patut disyukuri pemerintah sudah optimal melakukan diplomasi agar rakyat Palestina mendapatkan hak-haknya sebagaimana mestinya. Bahkan, kata Menag, Presiden Jokowi sendiri yang langsung menelpon pimpinan sejumlah negara, khususnya yang tergabung di OKI untuk memprotes klaim sepihak Presiden AS, Donald Trump atas Yerusalem. 

"Ini bukan riya, bukan sombong tapi tahadduts bin ni'mah (nikmat dari-Nya)," imbuh Menag. 

Presiden Jokowi, masih menurut Menag Lukman, hadir di KTT OKI, berbeda dengan presiden di Timur Tengah. Ada beberapa hal yang disampaikan Jokowi dalam kesempatan itu. Pertama, kata Menag Lukman, Jokowi menyatakan kebijakan AS bahwa Yerusalem sebagai ibukota Israel tidak ada sama sekali alias sepihak. 

Setiap negara yang bergabung di OKI tidak mengaku klaim tersebut dan kembali pada perjanjian 1967 bahwa ibukota Palestina adalah Yerusalem Timur. "Dan ini Alhamdulillah banyak diikuti oleh negara lain. Intinya kami hadir di sini untuk bersama-sama seluruh rakyat Indonesia bahwa dunia melihat Indonesia tetap kinsisten mendukung Palestina. Bahkan Presiden Jokowi bilang setiap tarikan napas adalah dulungan untuk Palestina," kata Menag.

"Allahu Akbar," lantang Menag mengakhiri sambutannya.[rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA