Viral Aktivis Kalaweit Akhirnya Ungkap 9 Tahun Dicuekin, Ditekan hingga Dilarang Posting oleh Kemenhut

Viral Aktivis Kalaweit Akhirnya Ungkap 9 Tahun Dicuekin, Ditekan hingga Dilarang Posting oleh Kemenhut

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Viral Aktivis Kalaweit Akhirnya Ungkap 9 Tahun Dicuekin, Ditekan hingga Dilarang Posting oleh Kemenhut

GELORA.CO -
Hubungan antara organisasi konservasi dan pemerintah kerap berjalan tidak mulus.

Namun apa yang disampaikan Chanee, pendiri Yayasan Kalaweit, mencerminkan situasi yang jauh lebih serius.

Dalam video terbarunya, ia mengungkap bahwa selama bertahun-tahun perjuangan mereka justru mengalami hambatan.

Bahkan tekanan langsung dari Kementerian Kehutanan pada masa kepemimpinan sebelumnya.

Chanee memulai dengan menyatakan bahwa perjuangannya selama 27 tahun di Indonesia bukan hanya terkait perlindungan satwa.

Tetapi juga memastikan masa depan lingkungan tetap aman bagi masyarakat yang hidup di sekitarnya.

Namun, ia menegaskan bahwa upaya itu tidak selalu mendapat ruang yang layak dari pihak pemerintah.

Kutipan paling kuat muncul ketika ia menceritakan bagaimana perlakuan kementerian terdahulu terhadap Kalaweit. Ia mengatakan.

“Selama 9 tahun terakhir di masa jabatan menteri yang sebelumnya, kami tidak hanya dicuekin, kami ditekan"

"perizinan kami tidak diperpanjang, dan bahkan kami dilarang post di media sosial hal-hal yang tidak disukai oleh kementerian tentang konservasi.”

Kutipan tersebut menunjukkan bukan hanya sikap tidak kooperatif, melainkan pembatasan yang langsung berdampak pada kebebasan berbicara dan operasional lembaga konservasi.

Tekanan ini semakin terlihat dari pengakuannya bahwa komunikasi antara NGO dan kementerian hampir tidak berjalan sama sekali:

“Dialog antara Kalaweit atau NGO dan Kementerian Kehutanan pada saat itu hampir terputus, tidak jalan sama sekali.”

Ketika sebuah lembaga konservasi yang bekerja di lapangan tidak dapat berbicara dengan regulator utama

Maka masalah besar di tingkat kebijakan jelas tidak terselesaikan, sementara kerusakan alam terus berjalan.

Situasi ini baru berubah dalam satu tahun terakhir. Chanee menyebutkan bahwa baru pada periode tersebut ada kembali ruang komunikasi dengan kementerian.

Puncaknya terjadi ketika Menteri Kehutanan saat ini mengunjungi lokasi konservasi Kalaweit dan melihat langsung kondisi lapangan.

Dalam video itu, Chanee memperlihatkan bagaimana ia mengajak sang menteri terbang dengan pesawat ringan untuk melihat kerusakan hutan.

Danau bekas tambang yang tidak direklamasi, hingga kebun sawit yang berdiri ilegal di kawasan hutan produksi.

Ia mengatakan bahwa momen itu adalah pertama kalinya dalam sejarah Kalaweit ada pembicaraan empat mata secara terbuka antara.

NGO dan seorang menteri kehutanan mengenai kondisi ekologis yang sebenarnya.

Chanee menjelaskan pentingnya kesempatan tersebut.

“Baru kali ini secara buka-bukaan antara empat mata bicara jujur situasi di lapangan dengan seorang menteri kehutanan Ini momentum yang sangat penting.”

Namun ia juga mengingatkan bahwa memperbaiki kerusakan ekologis tidak bisa selesai dalam waktu singkat.

Kerusakan lingkungan yang terjadi selama puluhan tahun membutuhkan kebijakan tegas, penegakan hukum yang konsisten, dan dukungan dari pemerintah pusat.

Chanee menegaskan bahwa NGO hanya dapat memberikan saran dan bekerja di lapangan, tetapi kewenangan perubahan sistem tetap berada di tangan pemerintah.

Ia menutup dengan pesan bahwa alam sesungguhnya sudah memberi peringatan melalui berbagai bencana yang kini terjadi.

Karena itu, ia menegaskan bahwa Yayasan Kalaweit akan terus memberikan masukan kepada siapa pun yang bersedia mendengar.

tTrmasuk pemerintah, selama tujuannya sejalan dengan pelestarian lingkungan.

“Yayasan Kalaweit akan terus memberi saran, masukan kepada siapa saja yang mau dengar tentang pentingnya menjaga alam hutan tersisa untuk generasi mendatang.”

Artikel ini menegaskan bahwa perubahan yang terjadi baru-baru ini merupakan langkah positif, tetapi tidak boleh berhenti pada dialog.

Tantangan sebenarnya adalah memastikan bahwa suara para pejuang konservasi tidak lagi dibungkam seperti sebelumnya

Dan menjadi bagian dari kebijakan yang berpihak pada kelestarian alam Indonesia.***
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita