Anggaran MBG Rp15 Ribu per Hari Dipertanyakan, Menu yang Diterima Murid Tak Masuk Akal

Anggaran MBG Rp15 Ribu per Hari Dipertanyakan, Menu yang Diterima Murid Tak Masuk Akal

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -
Viral kembali perbincangan soal Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disebut-sebut tidak sesuai anggaran serta menu yang diberikan kepada para murid.

Isu ini kembali meledak setelah seorang ibu murid dari salah satu SMK di Tangerang Selatan membeberkan keluhan yang membuat para orang tua lain ikut geram.

Ibu tersebut mengaku curiga ada yang tidak beres dalam pembagian MBG di sekolah anaknya.

Ia mengatakan bahwa kini program MBG tidak lagi dibagikan setiap hari, melainkan dirapel seminggu sekali.

Cara pembagiannya pun membuat banyak pihak bertanya-tanya karena hasil yang diterima jauh dari harapan.

Dalam unggahan yang viral, sang ibu memperlihatkan isi paket MBG untuk satu minggu penuh: hanya roti, dua butir telur, dan dua buah pisang.

Menu tersebut langsung memicu reaksi keras dari warganet karena dinilai benar-benar tidak masuk akal jika dibandingkan dengan anggaran MBG yang disebut Rp15 ribu per hari.

Jika dibagikan sekaligus untuk lima hari, anggarannya seharusnya mencapai Rp75 ribu, namun yang diterima murid terlihat jauh dari nilai tersebut.

Ibu murid itu menegaskan bahwa apa yang dibagikan sangat tidak memenuhi standar gizi harian anak sekolah.

Bahkan menurutnya, paket yang diterima lebih mirip snack ringan, bukan makanan bergizi yang seharusnya menopang kebutuhan energi dan nutrisi siswa selama proses belajar.

Reaksi keras pun mengalir deras.

Banyak wali murid yang mulai mempertanyakan ke mana sebenarnya anggaran tersebut dialirkan dan siapa yang bertanggung jawab atas menu yang dinilai tidak layak itu.

Mereka menuntut kejelasan karena merasa program yang tujuannya mulia justru terlihat tidak transparan dan merugikan anak-anak mereka.

Para orang tua juga mengeluhkan bahwa anak-anak seharusnya menerima asupan gizi yang memadai, bukan makanan seadanya yang bahkan tidak cukup untuk satu kali makan layak.

Mereka merasa heran bagaimana mungkin anggaran harian sebesar itu berubah menjadi paket makanan ala kadarnya.

Tak hanya para orang tua, warganet pun ikut meluapkan kekesalan mereka.

Banyak yang menyebut menu MBG tersebut memalukan dan tidak masuk akal, apalagi jika diklaim sebagai “makan bergizi”.

Beberapa komentar bahkan menyarankan agar program MBG dihentikan sementara saja mengingat sekolah sedang libur.

Lalu diatur ulang dan dimaksimalkan kembali saat siswa mulai masuk sekolah.

“Daripada dibagi asal-asalan seperti ini, lebih baik stop dulu dan diperbaiki,” ujar salah satu komentar yang banyak disetujui warganet.

Perdebatan mengenai MBG ini pun makin melebar karena dinilai mencerminkan dugaan adanya ketidaksesuaian antara anggaran dan realisasi.

Para wali murid mendesak pihak sekolah atau pihak terkait untuk memberikan penjelasan terbuka.

Agar tidak ada lagi kecurigaan serta agar hak anak tetap terpenuhi sebagaimana mestinya.

Hingga kini, unggahan sang ibu murid tersebut terus beredar luas dan mengundang reaksi publik yang semakin besar.

Banyak pihak berharap ada klarifikasi dan evaluasi serius agar program MBG benar-benar memberikan manfaat, bukan sekadar formalitas yang justru merugikan siswa.***
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita