Air Mata di Aceh Tamiang, Reaksi Spontan Anak yang Mengenali Ayahnya Setelah Terisolasi Banjir

Air Mata di Aceh Tamiang, Reaksi Spontan Anak yang Mengenali Ayahnya Setelah Terisolasi Banjir

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO – Sebuah video singkat yang merekam momen pertemuan haru antara seorang ayah dan anak di ruas jalan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, mendadak viral di media sosial. Keduanya, yang sempat terpisah akibat bencana banjir bandang dan longsor, akhirnya kembali berpelukan di tengah jalan yang dikepung air.

Video tersebut, yang diunggah oleh akun Instagram @medanhits.tv, menampilkan sang anak yang sedang berkendara. Ia merekam kondisi jalan yang sulit sebelum tiba-tiba tersentak saat mengenali sosok pria paruh baya yang berjalan kaki di depannya—pria itu adalah ayahnya sendiri.

Reaksi spontan sang anak yang langsung menghentikan kendaraannya dan berteriak memanggil, “Bapak-bapak!”, membuat suasana seketika menyentuh. Sang ayah yang sedang berjalan sambil membawa karung beras langsung menoleh, dan keduanya lantas berpelukan erat di tengah jalan, menggambarkan puncak kerinduan di tengah situasi darurat.


Meskipun video ini menguras air mata warganet dan menjadi simbol kuat hubungan keluarga, tersimpan fakta pahit mengenai kondisi di balik adegan tersebut. Momen pertemuan ini terjadi saat Aceh Tamiang berada dalam status kritis dan terisolasi akibat banjir besar.

Ribuan warga Aceh Tamiang dilaporkan mulai mengalami kelaparan karena akses jalan utama yang masih terputus. Akibatnya, distribusi bantuan logistik menjadi tidak merata.

Warganet kemudian menyadari bahwa adegan sederhana sang ayah yang membawa karung beras bukanlah sekadar momen biasa, melainkan potret nyata darurat pangan. Sang ayah dalam video itu diketahui sedang berjuang keras mengambil beras untuk keluarganya, menempuh perjalanan sulit hanya untuk mendapatkan bahan makanan seadanya agar keluarganya bisa bertahan hidup.

Banjir yang merendam permukiman dan memutus total jalan telah membuat ribuan warga terisolasi selama berhari-hari, memicu krisis bahan pangan di sejumlah titik pengungsian dan menambah urgensi bagi pemerintah untuk segera memulihkan akses logistik

Sumber: inews 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita