GELORA.CO - Sejumlah warga mendatangi Warung Bakso Remaja Gading yang beralamat di Jalan Veteran, Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Senin (3/11/2025) sekitar pukul 12.57 WIB.
Kedatangan mereka bermula dari viralnya kabar bahwa warung bakso tersebut menggunakan bahan baku non halal.
Warga meminta kejelasan langsung kepada pemilik warung.
Salah satu warga yang mengaku pelanggan tetap bertanya dengan suara lantang kepada pemilik warung.
“Saya langganan setiap hari makan di sini, istri saya bercadar makan di sini,” ujarnya.
Anak pemilik warung kemudian menemui warga dan menyampaikan permintaan maaf.
Ia menegaskan bahwa warung milik keluarganya tidak menggunakan bahan baku non halal, dan isu tersebut hanyalah kesalahpahaman.
“Pak, maaf, itu salah paham. Bapak (pemilik warung) tidak paham arti non halal dan halal seperti apa. Ini juga baru kami urus, Pak,” jelas anak pemilik warung.
Situasi tetap kondusif berkat kehadiran petugas Satpol PP yang berada di lokasi untuk meredam ketegangan.
Setelah mendapat penjelasan, beberapa warga pun akhirnya pulang.
Petugas Satpol PP juga tampak membantu pekerja warung membereskan dagangan dan menutup sementara rumah makan tersebut.
Karyawan Berhijab
Bakso Remaja yang beralamat di Jalan Veteran, Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, menjadi sorotan publik.
Hal itu lantaran hasil sidak viral menunjukkan bakso tersebut memakai bahan non halal.
Warga sekitar bernama Dinda mengaku kaget dengan hasil sidak dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo yang menyatakan warung Bakso Remaja Gading non halal.
“Saya kaget waktu dikabari kakak di grup WA,” kata Dinda saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (3/11/2025).
Dia mengaku pernah makan bakso di warung tersebut.
“Kita makan bakso di sana karena bukanya pagi,” ujarnya.
Menurut Dinda, warung Bakso Remaja Gading buka pukul 08.00 WIB.
“Saya dulu bayar ke kasirnya yang berhijab, jadi kami percaya saja,” ungkapnya.
Dinda mengaku menyesal apabila warung bakso tersebut benar menggunakan bahan non-halal.
“Kami mikirnya itu daging sapi, tapi kalau benar non halal ya menyesal,” katanya. (*)
Sumber: tribunnews
