Viral di Bogor Santri Kecil Kabur dari Pesantren karena Rindu Orang Tua, Polisi Temukan dan Antar Pulang

Viral di Bogor Santri Kecil Kabur dari Pesantren karena Rindu Orang Tua, Polisi Temukan dan Antar Pulang

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Viral di Bogor Santri Kecil Kabur dari Pesantren karena Rindu Orang Tua, Polisi Temukan dan Antar Pulang

GELORA.CO - 
Kisah haru dari Polsek Parung, Bogor, kini semakin utuh setelah terungkap bahwa anak yang ditemukan itu adalah santri yang kabur dari pesantren karena rindu orang tua.

Seorang anak laki-laki ditemukan oleh polisi di Desa Jabon Mekar, Parung, pada Kamis 13/11/2025 setelah laporan dari warga.

Lalu bertemu kembali pada keluarga pada tanggal 14/11/2025 sore hari.

Kapolsek Parung, Kompol Maman Firmansyah, menyampaikan bahwa anak tersebut ternyata seorang santri di pondok pesantren di Tajurhalang.

Karena saat ditemui dia tidak bisa menyebut alamat rumah dan hanya mengingat nama ayah Abi/Dedi dan ibu Umi/Bulan, petugas harus melakukan pendataan intensif.

Polisi kemudian menginapkan anak itu di salah satu rumah besar milik keluarga anggota Polsek, sambil menunggu identitas lengkap dan keluarganya terkuak.

Baca Juga: 
Buruan Lamar! Indocement Cari Talenta Baru untuk Procurement, Maintenance, dan IT Security

Di sela-sela penantian, seorang Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) bernama Deni aktif menyelidiki dan berbagi informasi di media sosial.

Dari sana, diketahui bahwa anak itu hanya belajar di pesantren selama sekitar satu minggu. 

Menurut keteranga pondok pesantren, sang anak meninggalkan pesantren pada hari yang sama setelah salat Asar.

Alasan kaburnya cukup sederhana tapi dalam dia sangat merindukan orang tua. 

Pesantren tersebut menjalankan program tahfidz Al-Qur’an, dan anak itu baru sehari menjadi santri untuk menghafal Al-Qur’an.

Ketika polisi dan PSM akhirnya menemukan pondoknya, momen pertemuan kembali dengan orang tua menjadi sangat emosional.

Anak itu diserahkan kepada orang tuanya setelah polisi dan pekerja sosial memastikan identitasnya.

Kapolsek Parung menyebut bahwa penanganan kasus ini dilakukan dengan cara manusiawi.

Anak diarahkan agar tetap tenang, diajak bermain, diberikan pendampingan oleh petugas, agar tidak panik di tengah situasi yang membingungkan baginya.

Kisah ini mengingatkan bahwa di balik sosok santri yang taat, ada kerinduan masa kecil dan hubungan keluarga yang sangat kuat.

Tindakan cepat dan empati dari polisi Parung.

Ditambah keterlibatan media sosial sebagai alat penyebaran informasi, menjadi kunci agar sang anak bisa pulang dengan selamat ke pelukan orang tua.

Kisah seperti ini juga mengangkat sisi lain dari tugas polisi  bukan hanya sebagai penegak hukum.

Tapi sebagai pemelihara keamanan sosial dan pelindung anak-anak yang rentan.

Dan bagi si santri kecil itu, kabur dari pondok bukan karena konflik besar, tetapi sekadar dorongan hati anak yang sangat mencintai keluarganya.***
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita