Soeharto Sah Jadi Pahlawan Nasional, Piguranya di samping Gusdur dan Marsinah

Soeharto Sah Jadi Pahlawan Nasional, Piguranya di samping Gusdur dan Marsinah

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Presiden ke-2 RI Soeharto resmi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional dalam upacara kenegaraan di Istana Negara, Jakarta, Senin, 10 November 2025. 

Berdasarkan pantauan RMOL, pigura foto almarhum Soeharto dipajang di barisan paling depan bersama tokoh-tokoh yang juga menerima gelar Pahlawan Nasional. 

Foto Soeharto tampak berada di antara pigura Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan aktivis buruh Marsinah.




Penetapan ini dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 116/TK/2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Dalam keputusan tersebut, Soeharto dianugerahi gelar Pahlawan bidang perjuangan.

"Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto dari Provinsi Jawa Tengah. Pahlawan bidang perjuangan. Jenderal Soeharto menonjol sejak masa kemerdekaan. Sebagai wakil komandan BKR Yogyakarta ia memimpin pelucutan senjata di Jepang, Kota Baru 1945," bunyi surat keputusan yang dibacakan Sekretaris Militer.

Soeharto lahir di Kemusuk, Yogyakarta, pada 8 Juni 1921. Ia memulai karier militernya di masa pendudukan Jepang dan menjadi salah satu perwira yang terlibat langsung pada masa-masa awal pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). 

Namanya menonjol ketika memimpin pelucutan senjata tentara Jepang di Yogyakarta pada 1945 sebagai Wakil Komandan BKR.

Soeharto kemudian memainkan peran kunci dalam sejumlah operasi militer seperti Serangan Umum 1 Maret 1949. Kariernya terus menanjak hingga ia menjadi Panglima Kostrad dan kemudian Presiden Indonesia kedua, menjabat selama 32 tahun (1967-1998). 

Masa pemerintahannya menorehkan pembangunan ekonomi besar namun juga diwarnai kontroversi mengenai otoritarianisme, pelanggaran HAM, dan korupsi.

Selain Soeharto, Presiden Prabowo Subianto juga mengukuhkan sembilan tokoh lainnya sebagai Pahlawan Nasional tahun 2025. Berikut daftar lengkapnya.

1. Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam)
2. Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto (Bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik)
3. Almarhumah Marsinah (Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan)
4. Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Bidang Perjuangan Hukum dan Politik)
5. Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
6. ?Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Bidang Perjuangan Bersenjata)
7. Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin (Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi)
8. Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
9. Almarhum Tuan Rondahaim Saragih (Bidang Perjuangan Bersenjata)
10. Almarhum Zainal Abidin Syah (Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi).

Sumber: RMOL 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita