GELORA.CO - Nama Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Achmad Adipati Karna Widjaja kini sedang menjadi sorotan publik.
Ia disebut-sebut berada di balik sengketa lahan yang menyeret nama besar mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kawasan Tanjung Bunga, Makassar.
Namun, siapa sebenarnya sosok jenderal bintang dua ini?
Sosok Militer Berpendidikan Inggris
Mayjen TNI Achmad Adipati Karna Widjaja lahir pada 6 Februari 1968.
Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1990 dari korps Infanteri Raider.
Tidak hanya menonjol di medan militer, Adipati juga dikenal sebagai perwira berwawasan global setelah menyelesaikan pendidikan pascasarjana di Chartered Management Institute, Inggris, pada 2007.
Kariernya di TNI AD terbilang cemerlang.
Dari Letnan Dua di awal 1990-an, ia menanjak hingga menyandang pangkat Mayor Jenderal pada 2023.
Di dunia militer, Achmad Adipati dikenal sebagai sosok yang ahli dalam bidang intelijen, komunikasi sosial, dan pembinaan teritorial.
Tugas Khusus di Ibu Kota Negara (IKN)
Sejak Oktober 2023, Achmad Adipati ditunjuk sebagai Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dengan tugas strategis di Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).
Jabatan ini menuntut kemampuan diplomasi dan koordinasi lintas sektor, termasuk keamanan, pertahanan, dan tata wilayah di kawasan ibu kota baru negara.
Posisi ini juga membuatnya menjadi figur penting dalam menjembatani kolaborasi antara TNI, pemerintah, dan masyarakat sipil di wilayah strategis Kalimantan Timur.
Nama Achmad Adipati mulai menjadi perbincangan publik usai terlihat di lokasi sengketa lahan Tanjung Bunga, Makassar, yang melibatkan klaim kepemilikan antara PT Hadji Kalla dan PT Gowa Makassar Tourism Development (TGMT), anak usaha Lippo Group.
Namun, ia menegaskan kehadirannya bukan untuk eksekusi atau intervensi.
Melainkan untuk memastikan tidak ada unsur TNI yang ikut terlibat aktif dalam proses hukum maupun lapangan terkait sengketa tersebut.
Langkah ini menunjukkan sikap profesionalitas militer dalam menjaga netralitas institusi, terutama ketika isu sipil dan ekonomi bersinggungan dengan aparat keamanan.
"Saya datang untuk reuni mantan anggota Danintel Makassar. Baju yang saya gunakan sama kan karena memang hari yang sama dan tempatnya berdekatan," ujar Adipati dalam keterangannya, Rabu 12 November 2025.
Adipati juga mengatakan, kedatangannya ke Makassar untuk hadir dalam rangka lepas sambut Kapolda Sulawesi Selatan.
"Rapat koordinasi dalam rangka Reuni Danintel Makassar itu tanggal 14-15 November kebetulan tempat acaranya di sekitar situ. Saya tidak berada di TKP, tapi di luar TKP. Kompleks Perumahan Waterfront," katanya.
"Kehadiran saya di Makassar juga diketahui Pangdam dan Kasdam. Jadi enggak ada sangkut pautnya dengan sengketa tersebut," imbuhnya.
Jejak Karier dan Kiprah Internasional
Selain karier nasionalnya yang cemerlang, Achmad Adipati juga memiliki pengalaman internasional.
Ia pernah dipercaya menjadi Komandan Kontingen Garuda dalam misi UNIFIL di Lebanon, serta mengikuti pelatihan bergengsi seperti Combined Defence Intelligence Research Course di Australia dan Command and Staff Operations Law Course di Inggris.
Pengalaman ini membentuknya sebagai perwira yang tak hanya kuat di lapangan, tetapi juga strategis dalam diplomasi pertahanan global.
Peran Strategis di Tengah Sorotan Publik
Sebagai Staf Khusus KSAD di IKN, Achmad Adipati memiliki tanggung jawab besar terhadap stabilitas keamanan nasional di wilayah pembangunan ibu kota baru.
Namun, sorotan terhadap keterlibatannya di Makassar kini menambah dimensi baru pada kiprahnya, antara profesionalisme militer, transparansi publik, dan koordinasi lintas lembaga.
Ia menegaskan bahwa peran TNI harus tetap netral dan fokus pada tugas pertahanan negara, bukan pada urusan sengketa lahan sipil.***
