GELORA.CO - Kasus penyerobotan lahan milik mantan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla (JK) di wilayah GMTD, Jalan Metro Tanjung Bunga, yang diduga dimainkan mafia tanah di Makassar, Sulawesi Selatan, melibatkan Lippo Grup. Kasus yang masih terus bergulir ini disebut-sebut juga melibatkan sejumlah petinggi TNI sebagai beking saat eksekusi lahan milik JK.
Di antara nama petinggi TNI yang disebut-sebut itu, yakni Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Mayor Jenderal TNI Achmad Adipati Karna Widjaja. Dalam foto yang beredar saat eksekusi lahan, ia terlihat di sekitar lokasi sengketa lahan Tanjung Bunga, Makassar, milik PT Hadji Kalla, meski belakangan Pengadilan Negeri (PN) Makassar menegaskan tak pernah melaksanakan eksekusi apa pun di sana.
Achmad mengonfirmasi tujuannya hadir bukan untuk terlibat, melainkan memastikan tak ada unsur TNI dari satuan kewilayahan seperti Kodim atau Koramil yang ikut campur dalam sengketa tersebut.
“Saya hadir untuk memastikan tidak ada unsur TNI selain satuan kewilayahan (Kodim/Koramil) yang terlibat dalam sengketa itu,” kata Achmad dikutip dari Herald, di Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Menurut dia, posisinya ketika itu berada di luar pagar lokasi eksekusi, bukan di area pembacaan putusan.
“Tempat saya berdiri itu bukan di lokasi eksekusi, tapi di luar pagar,” kata Achmad terkait tudingan yang menyebut adanya perwira tinggi dari Mabes TNI dan Polri yang ikut “mengawal” eksekusi di lahan milik keluarga JK itu.
Sebelumnya, mantan Sekretaris Menteri Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyebut ada beking mafia tanah yang mengeksekusi lahan milik JK. Said Didu di akun X miliknya, 10 November 2025, menyebut beking mafia tanah tersebut adalah perwira tinggi bintang 2 dari Mabes TNI AD, perwira tinggi bintang 2 dari Korps Marinir, dan perwira tinggi Mabes Polri dari dua unit.
Said Didu juga menyebutkan foto mereka saat “eksekusi abal-abal” tersebut sudah beredar terbatas. Aparat di bawah yang bersikap netral, saat ini sedang proses dimutasi.
Lippo Grup Buang Badan
Adapun pihak Lippo Grup menyangkal menyerobot lahan milik JK dalam sengketa lahan 16,4 hektare di kawasan Tanjung Bunga, Makassar. Bantahan tersebut disampaikan CEO Lippo Group James Riady.
"Tanah itu bukan punya Lippo. Jadi enggak ada kaitannya dengan Lippo. Jadi kita enggak ada komentar," kata James di kantor Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Senin (10/11/2025).
Meski begitu, James mengakui perusahaannya merupakan salah satu pemilik saham PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) yang menjadi salah satu pihak yang mengklaim mempunyai hak atas lahan sengketa tersebut.
"Lahan itu kepemilikan dari perusahaan pemda di daerah yang namanya PT GMTD di mana adalah perusahaan terbuka, Lippo adalah salah satu pemegang saham," kata James.
Sebelumnya, JK geram atas lahan yang berada di wilayah GMTD, Jalan Metro Tanjung Bunga, miliknya diduga dimainkan mafia tanah di Makassar.
"Jadi itu kebohongan dan rekayasa, itu permainan Lippo, itu ciri Lippo itu. Jadi jangan main-main di sini, Makassar ini," kata JK dengan nada tegas saat meninjau langsung lokasi tanahnya, di Makassar, Rabu (5/11/2025).
Sumber: inilah
