Budi Arie 'Genit' ke Prabowo Usai Lepas dari Jokowi, Pengamat: Jangan Harap Dilindungi di Kasus Judol!

Budi Arie 'Genit' ke Prabowo Usai Lepas dari Jokowi, Pengamat: Jangan Harap Dilindungi di Kasus Judol!

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Budi Arie 'Genit' ke Prabowo Usai Lepas dari Jokowi, Pengamat: Jangan Harap Dilindungi di Kasus Judol!

GELORA.CO -
Pengamat kebijakan Publik, Fernando Emas menilai keputusan Ketua Umum (Ketum) Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi yang ingin bergabung dengan Partai Gerindra belum tentu akan mendapatkan seperti yang diharapkannya.

"Saya yakin Presiden Prabowo Subianto sangat mengetahui terkait dengan kekuatan Projo saat ini dan juga Budi Arie tidak seperti selama ini ketika masih bersama-sama Jokowi," kata Fernando saat berbincang dengan Monitorindonesia.com, Senin (3/11/2025).

Fernando lantas menyoroti Budi Arie yang lagi mencoba mencitrakan dirinya seolah-olah masih beredar di pertarungan panggung politik. Padahal dengan dipecat sebagai Menteri Koperasi oleh Presiden Prabowo.

Seharunya, kata dia, Budi Arie yang juga mantan Menkominfo itu banyak introspeksi ke dalam diri sendiri atas kesalahan apa yang telah diperbuatnya selama dikasih wewenang jabatan sebagai menteri.

Maka sebaiknya Prabowo Subianto mempertimbangkan terkait dengan keinginan Budi Arie bergabung dengan Partai Gerindra. Jangan sampai publik menilai bahwa Partai Gerindra akan melindungi Budi Arie dari kasus hukum judi online yang sempat menyebut dirinya. 

"Sebaiknya pastikan terlebih dahulu proses hukum tersebut sebelum menerima Budi Arie menjadi anggota Partai Gerindra sehingga tidak akan memberikan dampak buruk. Dan jangan harap dilindungi di kasus judi online itu menyeret namanya," katanya.

Jikalau pun Budi Arie diterima di Partai Gerindra, kata Fernando, tidak akan ditempatkan pada posisi penting atau strategis. "Kegenitan Budi Arie tidak akan menempatkannya pada salah satu posisi penting atau strategis di Partai Gerindra. Kemungkinan Budi Arie akan diterima di Partai Gerindra dan akan diuji untuk beberapa waktu lamanya hanya sebagai anggota biasa," tandasnya.

Sementara mantan Sekretaris Jenderal Projo, Guntur Siregar, juga menyoroti nama Budi Arie yang sempat diseret di kasus judi online.

Bahwa dua orang pengakuan saksi terdakwa di persidangan PN Jakarta Selatan dalam kasus judi online dengan kode “PM” 50 persen diberitakan media besar, jangan dianggap remeh oleh Budi Arie, karena ini sudah kasus nasional dan internasional.

Kata Guntur, Budi tidak bisa lagi mengelak bahwa dia bersih dari urusan Judol yang sudah merugikan negara hingga ratusan triliunan rupiah itu.

Pun, Presiden Prabowo sudah menyerukan di KTT APEC di Gyeongju Korea selatan beberapa hari lalu,  agar diadakan dan ditingkatkan kerja sama Internasional yang erat, bersatu dan tuntas untuk mengatasi judi online itu. 

Indonesia sendiri menderita akibat maraknya Judol itu karena negara dirugikan lebih dari Rp 133 triliun per tahun akibat transaksi haram itu.

Menurutnya, pengakuan Presiden Prabowo itu harus dijadikan sebagai warning kepada pihak kepolisian dan kejaksaan agar kasus judi online harus tuntas sampai  ke akar-akarnya karena otak intelektualnya belum tersentuh dan tertangkap. 

Mereka masih leluasa melakukan kegiatan. Mereka pun diduga menyebarkan taringnya ke pemerintahan dengan menyuap para pejabat negara.

Sekarang Budi Arie menyatakan Ormas Projo berganti nama menjadi Probo dan dia sendiri akan menjadi anggota Gerindra. “Kita sarankan Prabowo tidak usah menerima orang seperti itu. Namanya sudah buruk. Dia akan menimbulkan masalah bagi partai dari pada membantu. Namanya sudah terlanjur tidak baik,” kata Guntur Siregar.

Adapun hingga kini Budi Arie masih terus membantah dugaan keterlibatannya di kasus judi onlie tersebut.

Sumber: monitor
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita