Longsor Renggut Empat Nyawa Satu Keluarga di Tapanuli Tengah, Banjir Bandang Juga Mengancam Sibolga

Longsor Renggut Empat Nyawa Satu Keluarga di Tapanuli Tengah, Banjir Bandang Juga Mengancam Sibolga

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  -- Hujan deras yang mengguyur wilayah Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga selama dua hari terakhir memicu bencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik.

Di Dusun 1, Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, empat warga yang masih satu keluarga ditemukan meninggal dunia setelah rumah mereka tertimbun material longsor, Selasa (25/11/2025) pagi.

Peristiwa itu terjadi ketika hujan intensitas tinggi turun tanpa henti sejak Senin malam.

Kontur perbukitan di sekitar desa yang labil menyebabkan tanah mudah bergerak. 


Pada dini hari, tebing di belakang rumah keluarga tersebut runtuh, membawa lumpur, batu, dan potongan kayu hingga menimpa bangunan yang berada tepat di bawahnya.

Warga yang mendengar suara gemuruh berusaha mendekat, namun kondisi gelap dan derasnya hujan membuat upaya pertolongan terhambat.

Rekaman warga yang sempat beredar memperlihatkan detik-detik material longsor kembali bergerak, mempertegas kondisi kawasan yang belum stabil.

Petugas gabungan dari BPBD, kepolisian, dan masyarakat kemudian melakukan evakuasi begitu cuaca memungkinkan.

Keempat korban ditemukan tak jauh dari titik rumah mereka berada.

Selain tanah longsor, banjir bandang turut melanda sejumlah wilayah di Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga.


Aliran air dari hulu yang meluap membuat beberapa kawasan pemukiman terendam, sementara akses jalan di sejumlah titik sempat terputus akibat tumpukan material lumpur dan kayu.

Warga di bantaran sungai diminta mengungsi sementara untuk menghindari kemungkinan banjir susulan.



Kepolisian mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lereng perbukitan dan aliran sungai agar tetap meningkatkan kewaspadaan.

Curah hujan diperkirakan masih tinggi beberapa hari ke depan sehingga potensi pergerakan tanah dan banjir bandang masih dapat terjadi.

Aparat juga meminta warga segera melapor apabila melihat tanda-tanda pergerakan tanah seperti retakan baru, pohon yang mulai miring, atau suara gemuruh dari arah perbukitan.

Upaya pembersihan material longsor dan pendataan kerusakan terus dilakukan oleh tim gabungan.

Pemerintah daerah menyatakan akan memastikan kebutuhan darurat warga terdampak terpenuhi, termasuk lokasi pengungsian sementara bagi keluarga yang rumahnya berada di zona rawan longsor

Sumber: Wartakota 
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita