GELORA.CO - Pejuang Hamas telah menyerahkan tujuh tawanan Israel kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC). Demikian dilaporkan kantor berita Reuters mengutip seorang pejabat yang terlibat dalam operasi tersebut.
Surat kabar Israel, YNet dan Hayom, juga melaporkan pemindahan tersebut.
"Kami menyatakan komitmen kami terhadap kesepakatan yang dicapai dan jadwal yang terkait dengannya, selama pendudukan [Israel] mematuhinya," ujar Hamas dalam pernyataanya.
Menurut Hamas, kesepakatan yang dicapai ini adalah hasil dari keteguhan rakyat Palestina dan ketangguhan para pejuang perlawanannya.
"Perlawanan sangat ingin menghentikan perang pemusnahan, tetapi musuh menggagalkan semua upaya tersebut," kata Hamas
"Musuh gagal mendapatkan kembali tawanannya melalui tekanan militer, meskipun intelijennya unggul dan kekuatannya berlebih."
Musuh, jelas Hamas, pada akhirnya menyerah dan mendapatkan kembali tawanan melalui kesepakatan pertukaran, sebagaimana yang dijanjikan perlawanan sejak awal.
Sebelumnya ICRC mengatakan telah memulai "operasi multi-fase" untuk mengawasi pembebasan sekitar 20 tawanan Israel oleh Hamas dan hampir 2.000 tahanan Palestina yang dipenjara Zionis.
Presiden AS Donald Trump menegaskan perang di Gaza telah berakhir. Ia berharap gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan tetap berlaku.
Pernyataan Trump disampaikan saat sedang dalam perjalanan ke Timur Tengah. Trump djadwalkan akan bertemu keluarga para sandera di Israel sebelum terbang ke Mesir untuk menghadiri pertemuan puncak perdamaian.
Para pemimpin dari lebih dari 20 negara akan menghadiri pertemuan di kota resor Laut Merah Mesir, Sharm el-Sheikh. Pertemuan puncak ini akan menyelesaikan kesepakatan yang bertujuan untuk mengakhiri perang Israel di Gaza.
Shosh Bedrosian, juru bicara Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel siap untuk segera menerima semua sandera.
Sementara itu, Hamas bersikeras bahwa tujuh pemimpin Palestina harus dibebaskan dalam pertukaran sandera-tahanan. Hal itu disampaikan sumber yang dekat dengan para negosiator mengatakan kepada Agence France-Presse.