Poltekkes Palangka Raya Melatih Warga Buat Ramuan Herbal Pencegah Kanker

Poltekkes Palangka Raya Melatih Warga Buat Ramuan Herbal Pencegah Kanker

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Palangka Raya kembali menunjukkan peran strategisnya sebagai lembaga pendidikan vokasi melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang digelar pada Senin, 7 Oktober 2025. Kegiatan bertajuk "Pelatihan Pembuatan Minuman Fungsional dari Bakena dan Ramuan Herbal Sederhana dari Meniran Merah (Phyllanthus urinaria L.) sebagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA)" ini dilaksanakan di Posyandu Kereng Bangkirai, wilayah kerja Puskesmas Kereng Bangkirai, Kota Palangka Raya. Acara ini menjadi wujud nyata salah satu dari enam pilar transformasi kesehatan nasional, yaitu penguatan upaya promotif dan preventif terhadap penyakit tidak menular (PTM), dengan penekanan khusus pada pencegahan kanker serviks dan kanker payudara pada wanita usia subur.


Kegiatan dibuka dengan pendaftaran peserta dan pretest untuk mengukur pengetahuan awal tentang TOGA, diikuti materi penyuluhan yang dibagi menjadi dua sesi utama. Peserta, yang terdiri dari wanita usia subur (WUS), melibatkan dosen, mahasiswa Poltekkes Palangka Raya, kader kesehatan, dan warga masyarakat. Tim dari Jurusan Kebidanan memimpin sesi pertama, membahas manfaat meniran merah—tanaman liar yang sering dianggap gulma, tapi kaya akan senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, polifenol, filantin, dan hipofilandin. Senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri, stimulan imun, dan pencegah kanker, terutama untuk kesehatan reproduksi wanita. Sesi kedua, dipimpin Harlyanti Muthma’innah Mashar dari Jurusan Gizi, fokus pada pembuatan minuman fungsional "Bakena" menggunakan bahan lokal: bawang dayak, jahe, dan nanas. Bahan-bahan ini mengandung senyawa bioaktif yang berperan sebagai antioksidan dan anti-inflamasi alami, membantu melawan radikal bebas penyebab kanker jika dikonsumsi rutin.

Peserta diajak praktik langsung membuat ramuan herbal meniran merah dan minuman Bakena, yang mudah dibuat di rumah tanpa peralatan mahal. Sukmawati A. Damiti, S.Farm., M.Farm.Klin., Apt., selaku ketua tim Jurusan Kebidanan, menekankan tujuan kegiatan. “Melalui edukasi dan pelatihan seperti ini, kami ingin masyarakat memahami pentingnya menjaga kesehatan sejak dini, terutama pencegahan kanker serviks dan payudara yang rentan menyerang wanita usia produktif,” ujarnya, seperti dikutip dari https://poltekkes-palangkaraya.org. Ia menambahkan bahwa meniran merah, meskipun sering diabaikan, memiliki potensi besar sebagai obat tradisional yang aman dan murah, selaras dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya, sebagai penyelenggara, membuktikan peran strategisnya dalam pengabdian masyarakat. Sebagai politeknik vokasi kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan, Poltekkes tidak hanya mencetak tenaga ahli, tapi juga terlibat langsung dalam program seperti ini melalui Praktik Keraja Lapangan (PKL). Direktur Poltekkes Palangka Raya, Dr. Hj. Siti Nurhaliza, M.Kes, menyatakan bahwa kegiatan ini selaras dengan misi Tri Dharma Perguruan Tinggi. “PkM ini bagian dari pengabdian kami. Di Palangka Raya, di mana akses obat modern terbatas di pedalaman, ramuan herbal seperti Bakena dan meniran merah jadi solusi lokal pencegah PTM. Mahasiswa kami belajar sambil mengabdi, edukasi warga untuk buat TOGA sendiri, sehingga kanker dan penyakit kronis bisa dicegah dini,” jelas Dr. Siti. Poltekkes juga sediakan layanan uji laboratorium gratis untuk tanaman obat, mendeteksi senyawa aktif sejak Juli 2025 untuk replikasi program.

Dampak kegiatan ini langsung terasa: 90 persen peserta merasa lebih percaya diri buat ramuan sendiri, dan 80 persen berkomitmen konsumsi rutin Bakena untuk tingkatkan imun. Ke depan, Poltekkes Palangka Raya rencanakan workshop bulanan untuk 200 warga, terintegrasi dengan edukasi gizi untuk cegah stunting. Di Kereng Bangkirai, di mana PTM seperti kanker serviks naik 15 persen tahun ini, program seperti ini krusial untuk pembangunan SDM. Dengan pelatihan Poltekkes, masyarakat bukan lagi korban penyakit, tapi pelopor kesehatan preventif—untuk Palangka Raya sehat dan lestari.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita