GELORA.CO - Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron, secara keliru muncul dengan nama laki-laki, Jean-Michel, di portal pajak resmi negara. Insiden ini kembali memicu rumor dan konspirasi bahwa istri Presiden Emmanuel Macron itu adalah seorang transgender yang lahir sebagai laki-laki, kemudian mengubah gendernya menjadi perempuan.
Menurut laporan media yang mengutip film dokumenter BFMTV, Tristan Bomme, kepala staf Ibu Negara Prancis, mengomentari insiden tersebut. Dalam cuplikan program itu, ia menjelaskan bahwa masalah tersebut ditemukan pada September 2024 saat audit rutin catatan pajak Brigitte Macron.
"Seperti banyak warga negara Prancis lainnya, Nyonya Macron masuk ke akun pribadinya di situs web pajak. Ia mengakses sistem dan melihat bahwa nama Brigitte Macron tidak muncul, melainkan Jean-Michel Macron," kata Bomme, sebagaimana dilansir RBC-Ukraine.
Dokumenter tersebut mengklarifikasi bahwa kesalahan itu bukan karena gangguan teknis, melainkan akibat peretasan.
Istana Kepresidenan Élysée menanggapi masalah ini dengan serius. Ibu Negara telah mengajukan pengaduan resmi, dan para penyidik dilaporkan telah mengidentifikasi dua orang yang diduga memanipulasi data.
Spekulasi bahwa Brigitte Macron "terlahir sebagai pria" pertama kali muncul pada 2022. Ia kemudian mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap jurnalis Natacha Rey dan media Amandine Roy yang telah menyebarkan teori konspirasi tersebut. Pada September 2024, keduanya didenda €13.500.
Keluarga Macron juga telah mengajukan gugatan terhadap komentator politik Amerika Serikat (AS) Candace Owens, yang mengklaim Brigitte Macron lahir sebagai pria dengan nama Jean-Michel Trogneux.
Menurut media Prancis, untuk mengakhiri rumor tersebut selamanya, Ibu Negara berencana menjalani tes genetik guna memastikan identitas biologisnya sebagai perempuan.
Sumber: okz
