GELORA.CO -Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, angkat bicara terkait insiden penggerudukan rumah Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Golkar, Atalia Praratya, oleh sejumlah santri.
Aksi tersebut terjadi lantaran Atalia dinilai tidak memiliki empati terhadap tragedi yang menimpa Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny setelah menyatakan bahwa rencana penggunaan APBN untuk pembangunan pesantren tersebut perlu dikaji ulang.
“Bu Atalia tidak bermaksud untuk melarang Al Khoziny untuk dapat APBN," ujar Sarmuji kepada wartawan, Selasa, 14 Oktober 2025.
Sarmuji memastikan Atalia segaris dengan kebijakan Fraksi Golkar yang mendorong agar pesantren bisa masuk dalam RUU Sisdiknas sehingga memiliki hak untuk mendapatkan bagian dari anggaran pendidikan 20 persen APBN.
Menurut Ketua Fraksi Golkar di DPR RI itu, dengan adanya dasar hukum yang jelas, negara dapat hadir tidak hanya ketika terjadi bencana, tetapi juga secara berkelanjutan dalam mendukung keberlangsungan pesantren.
“Dengan demikian negara tidak hadir saat bencana saja tetapi bisa hadir secara kontinyu. Cantolan hukumnya menjadi lebih jelas,” pungkas Sarmuji.
Sebelumnya, Anggota Komisi VIII DPR Fraksi Golkar Atalia Praratya meminta pemerintah mengkaji ulang penggunaan dana APBN untuk memperbaiki Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. Ia menilai mekanisme penggunaan APBN harus jelas dan adil.
Sumber: RMOL