GELORA.CO -Stasiun MRT Istora Mandiri, Jakarta, resmi ditutup pada Sabtu 30 Agustus 2025. Keputusan itu diambil setelah pintu masuk stasiun mengalami kerusakan parah usai aksi demonstrasi pada Jumat malam.
Berdasarkan pantauan RMOL di lokasi, kaca pada pintu masuk stasiun pecah berantakan, sementara dinding dipenuhi coretan vandalisme.
Area pintu masuk kini dipasangi garis hitam-kuning sebagai tanda larangan agar warga tidak masuk ke dalam.
Tak hanya itu, CCTV hingga mesin penjual otomatis (vending machine) di dalam stasiun juga dikabarkan rusak.
Plt Kepala Divisi Corporate Secretary MRT Jakarta, Ahmad Pratomo mengatakan kerusakan parah hanya terjadi di Stasiun Istora Mandiri.
“Kerusakan mayor terjadi pada entrance, mulai dari kaca pecah, vandalisme, hingga penjarahan pada sebagian vending machine,” ujarnya kepada wartawan di depan Stasiun MRT Istora.
“Selain itu, sejumlah unit CCTV juga dirusak, baik yang berada di permukaan maupun di area bawah tanah,” tambahnya.
Meski begitu, Tomo memastikan layanan MRT tetap beroperasi dengan pola short loop dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Blok M BCA.
“Mulai pukul 06.00 pagi layanan sudah dibuka kembali dengan headway 10 menit. Namun, untuk Stasiun Istora Mandiri, sementara tidak akan melayani penumpang dan kereta akan langsung melintas tanpa berhenti,” tegasnya.
Tomo menyebut evaluasi situasional masih dilakukan. Jika kondisi mulai kondusif, layanan penuh dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI (full loop) akan kembali dibuka pada siang ini, dengan catatan kereta tetap tidak berhenti di Stasiun Istora Mandiri.
“Kami masih memantau situasi di lapangan. Kalau setelah tengah hari kondisi kondusif, maka layanan bisa dibuka sampai Bundaran HI. Tetapi untuk Istora Mandiri tetap tidak akan berhenti,” jelasnya.
Terkait kerugian akibat insiden ini, Tomo mengaku pihaknya masih melakukan inventarisasi.
“Estimasi kerugian belum bisa kami sampaikan hari ini. Kami sedang memetakan fasilitas mana yang harus segera diperbaiki untuk mendukung layanan operasional, dan mana yang bisa ditangani kemudian,” katanya.
Ia juga memastikan tidak ada petugas MRT Jakarta yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Sumber: RMOL