Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan turut mendukung upaya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raza Martapura dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman penyakit pasca-kepulangan jemaah haji 2025. Kegiatan ini merespons potensi risiko kesehatan yang dihadapi jemaah, seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), meningitis, hingga penyakit kronis yang dapat memburuk akibat kondisi fisik selama ibadah haji. Berdasarkan laporan dari kbk.news, RSUD Raza Martapura telah membentuk tim khusus untuk memantau dan menangani jemaah haji yang membutuhkan perawatan, dengan dukungan teknis dari Poltekkes Kemenkes.
Menurut data Kementerian Kesehatan, jemaah haji Indonesia, terutama lansia yang mencakup lebih dari 30% dari total 221.000 jemaah, rentan terhadap penyakit pasca-haji seperti ISPA, hipertensi, dan diabetes dengan komplikasi. Poltekkes Kemenkes, melalui tim tenaga kesehatan dan mahasiswa, terlibat dalam kegiatan penyuluhan dan skrining kesehatan di Martapura untuk mendeteksi dini gejala penyakit pada jemaah yang baru kembali. Kegiatan ini meliputi pemeriksaan kesehatan dasar, edukasi tentang penggunaan masker, dan pentingnya menjaga pola makan bergizi untuk meminimalkan risiko kesehatan.
Direktur RSUD Raza Martapura, dr. Hj. Riza Alfriani, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan ruang isolasi khusus dan tenaga medis terlatih untuk menangani kasus-kasus potensial, termasuk penyakit menular seperti MERS-CoV yang menjadi ancaman selama musim haji. Poltekkes Kemenkes mendukung upaya ini dengan menyediakan pelatihan bagi petugas kesehatan setempat tentang protokol penanganan penyakit infeksius. “Kami ingin memastikan jemaah haji yang kembali ke Martapura dalam kondisi sehat. Kolaborasi dengan Poltekkes sangat membantu dalam meningkatkan kapasitas tim kami,” ujar dr. Riza.
Selain itu, Poltekkes Kemenkes juga menggelar kampanye edukasi di masyarakat sekitar untuk meningkatkan kesadaran tentang gejala penyakit seperti demam, batuk, dan sesak napas yang perlu diwaspadai pasca-haji. Mahasiswa Poltekkes turut dilibatkan dalam kegiatan ini sebagai bagian dari pembelajaran praktis, sekaligus memperkuat hubungan dengan komunitas lokal. “Kami mengedukasi jemaah dan keluarga mereka untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala tidak biasa, serta mematuhi anjuran kesehatan seperti penggunaan masker,” kata Dr. Sari Lestari, koordinator tim Poltekkes.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya nasional untuk mengurangi risiko kesehatan pasca-haji, sejalan dengan imbauan Kementerian Kesehatan agar jemaah disiplin menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas berat setelah kepulangan. Dengan sinergi antara Poltekkes Kemenkes Martapura Kota dan RSUD Raza Martapura, diharapkan masyarakat, khususnya jemaah haji, dapat terlindungi dari ancaman penyakit dan menjalani pemulihan dengan optimal.