Poltekkes Kemenkes Bengkulu Berkomitmen Wujudkan Gizi Sehat melalui Program Makan Bergizi Gratis

Poltekkes Kemenkes Bengkulu Berkomitmen Wujudkan Gizi Sehat melalui Program Makan Bergizi Gratis

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Bengkulu, 29 Juni 2025 – Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Bengkulu menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pemenuhan gizi yang optimal, khususnya bagi anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Dengan semangat kolaborasi, Poltekkes Kemenkes Bengkulu siap berkontribusi dalam mewujudkan generasi sehat dan cerdas menuju Indonesia Emas 2045.


Berdasarkan informasi dari laman RRI, Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Ns. Hermansyah, S.Kep, M.Kep, menegaskan bahwa pihaknya akan memaksimalkan peran tenaga pendidik dan mahasiswa, terutama dari Jurusan Gizi, untuk mendukung pelaksanaan Program MBG. “Kami memiliki Jurusan Gizi yang sangat relevan untuk mendukung program ini. Dosen dan mahasiswa kami siap terlibat dalam penyusunan menu, edukasi gizi, hingga pengawasan kualitas makanan agar sesuai dengan standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan,” ujar Hermansyah.

Program MBG sendiri telah resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025 di 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia, termasuk di wilayah Bengkulu. Program ini menargetkan 17,98 juta penerima manfaat hingga akhir 2025, dengan fokus pada empat kelompok utama: anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Di Bengkulu, Poltekkes Kemenkes akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, UMKM, dan pihak terkait untuk memastikan distribusi makanan bergizi berjalan lancar, terutama di daerah terpencil, terdepan, dan terluar (3T).

Peran Poltekkes Kemenkes Bengkulu tidak hanya terbatas pada penyediaan tenaga ahli gizi, tetapi juga melibatkan mahasiswa dalam kegiatan edukasi gizi kepada masyarakat. “Kami akan melibatkan mahasiswa untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang. Ini juga menjadi kesempatan bagi mereka untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah,” tambah Hermansyah. Langkah ini sejalan dengan tujuan Program MBG yang tidak hanya menyediakan makanan bergizi, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi untuk mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Selain itu, Poltekkes Kemenkes Bengkulu juga berkomitmen untuk mendukung pemanfaatan pangan lokal dalam Program MBG. Dengan memanfaatkan potensi pangan lokal seperti beras merah, umbi-umbian, dan ikan, program ini diharapkan dapat memberdayakan petani dan pelaku UMKM setempat, sekaligus mengurangi emisi karbon dari proses logistik. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan program, sebagaimana diatur dalam Perpres No 81/2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.

Dengan keterlibatan aktif Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Program MBG diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan, tidak hanya dalam meningkatkan status gizi masyarakat, tetapi juga dalam mendorong perekonomian lokal dan pembangunan SDM unggul. “Kami optimis, dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, Program MBG akan menjadi langkah strategis menuju Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera,” tutup Hermansyah.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita