Poltekkes Dukung Pengendalian Zoonosis di Kota Payakumbuh

Poltekkes Dukung Pengendalian Zoonosis di Kota Payakumbuh

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang (Poltekkes) turut berpartisipasi dalam upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit zoonosis di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk menjaga kesehatan masyarakat dengan mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Informasi ini didukung oleh laporan dari laman RRI, yang menyoroti inisiatif Pemerintah Kota Payakumbuh dalam menangani isu kesehatan ini. Poltekkes, sebagai salah satu institusi pendidikan kesehatan terkemuka di wilayah tersebut, memberikan kontribusi signifikan melalui penyediaan tenaga ahli dan mahasiswa yang dilibatkan dalam program pencegahan zoonosis.


Zoonosis, seperti rabies, antraks, dan leptospirosis, menjadi perhatian utama karena potensi penularannya yang tinggi, terutama di daerah dengan populasi hewan yang berinteraksi erat dengan manusia. Laporan RRI menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Payakumbuh telah mengambil langkah proaktif dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan seperti Poltekkes. Keterlibatan Poltekkes meliputi pelatihan mahasiswa untuk mengidentifikasi risiko zoonosis, memberikan edukasi kepada masyarakat, serta mendukung surveilans kesehatan di lapangan. Mahasiswa jurusan seperti Keperawatan dan Kesehatan Lingkungan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengaplikasikan teori ke dalam praktik nyata, sekaligus meningkatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan pengendalian hewan ternak.

Wali Kota Payakumbuh, Zulmaeta, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi zoonosis. Menurutnya, kerja sama dengan Poltekkes menjadi kunci untuk membangun sistem pencegahan yang efektif. Poltekkes tidak hanya menyediakan tenaga medis terlatih, tetapi juga riset inovatif untuk mendeteksi dini penyakit zoonotik. Program ini mencakup pengamatan rutin terhadap faktor risiko, seperti kebersihan pasar tradisional dan pemukiman padat, yang sering menjadi sumber penularan. Kegiatan ini juga melibatkan pemusnahan sumber zoonosis dan pengobatan kasus yang ditemukan, sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

Upaya ini sejalan dengan pendekatan “One Health,” yang mengintegrasikan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Poltekkes Kota Payakumbuh berkontribusi dengan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat, terutama di kelurahan rawan zoonosis, untuk mengedukasi tentang cara memelihara hewan dan melaporkan gejala penyakit. Keterlibatan masyarakat menjadi faktor penting dalam memutus rantai penularan, dan Poltekkes memainkan peran sebagai fasilitator melalui pelatihan kader kesehatan lokal.

Kegiatan pengendalian zoonosis di Payakumbuh ini direncanakan akan berlanjut secara berkala, dengan evaluasi rutin untuk memastikan efektivitasnya. Poltekkes berkomitmen untuk terus mendukung program ini, baik melalui penyediaan sumber daya manusia maupun pengembangan teknologi kesehatan. Kolaborasi ini diharapkan menjadi model bagi daerah lain di Sumatera Barat dalam menangani ancaman zoonosis, menjaga kesejahteraan masyarakat, dan mendukung target nasional untuk kesehatan yang berkelanjutan.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita