Menlu Iran: Israel tak Punya Pilihan kecuali Minta Bantuan 'Ayah' Trump Agar tak Diratakan oleh Rudal

Menlu Iran: Israel tak Punya Pilihan kecuali Minta Bantuan 'Ayah' Trump Agar tak Diratakan oleh Rudal

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menegaskan, bahwa rezim Israel tak punya pilihan untuk lari meminta bantuan kepada 'ayah' Donald Trump untuk menghindari negaranya diratakan oleh rudal-rudal Iran. Dalam unggahannya di X, Jumat (27/6/2025), Araghchi juga menyinggung pernyataan Trump yang dinilainya telah menebar ancaman terhadap Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, menggambarkan Trump sebagai 'ayah' dalam konteks perang Iran dan Israel. Trump mengilustrasikan Iran dan Israel seperti "dua anak dia lapangan sekolah" yang terlibat dalam sebuah "perkelahian besar".

Dalam unggahannya di X, Araghchi mengatakan, "Rakyat Iran yang kuat dan hebat, yang menunjukkan kepada dunia bahwa rezim Israel TIDAK PUNYA PILIHAN kecuali LARI ke 'ayah' untuk menghindari diratakan oleh rudal-rudal kami, tidak menerima ancaman dan hinaan dengan baik hati. Jika ilusi mengantar kepada kesalahan yang lebih buruk, Iran tidak akan ragu untuk mengungkap Kemampuan Aslinya, yang tentunya akan MENGAKHIRI delusi apapun tnteng kekuatan Iran."

Araghchi juga mengingatkan Trump untuk tidak mengancam Ayatollah Ali Khamenei. "Jika Presiden Trump benar-benar menginginkan sebuah kesepakatan, dia harus meninggalkan sikap tak menghormati dan nada bicara yang tidak bisa diterima terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, dan berhentilah menyakiti jutaan pengikutnya," tulis Araghchi.

Pada Jumat, Donald Trump lewat unggahannya di Truth Social, mengulang kembali klaimnya bahwa, fasilitas nuklir Iran dalam kondisi 'hancur total' usai dibom AS. Ia pun mengeklaim tahu secara pasti di mana tempat Ayatollah Khamenei selama ini berlindung dan telah mencegah Israel dan militer AS membunuhnya.

“Mengapa seorang yang disebut sebagai 'Pemimpin Tertinggi' Ayatollah Ali Khamenei, dari negara perang Iran, mengatakan sebegitu jelasnya dan bodohnya bahwa dia memenangi perang atas Israel, saat dia tahu pernyataannya adalah kebohongan," kata Trump.

Trump mengeklaim bahwa dia telah "mengupayakan kemungkinan pencabutan sanksi" namun kemudian memutuskan untuk segera membatalkannya setelah Khamenei merilis pidato yang dinilainya sebagai "amarah, kebencian, dan kemuakan".
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita