ASHNO 2023: Kolaborasi Global untuk Kemajuan Penanganan Kanker Kepala dan Leher di Bangkok

ASHNO 2023: Kolaborasi Global untuk Kemajuan Penanganan Kanker Kepala dan Leher di Bangkok

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Asian Society of Head and Neck Oncology (ASHNO) adalah organisasi multidisiplin yang didedikasikan untuk memajukan penelitian, diagnosis, pengobatan, dan rehabilitasi kanker kepala dan leher di Asia. Didirikan pada 21 Juli 2008 di San Francisco, ASHNO digagas oleh Prof. Sheng-Po Hao, yang menjadi presiden pendiri dan sekretaris jenderal. Menurut laman resmi ASHNO, organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan rehabilitasi penyakit kepala dan leher, mempromosikan penelitian klinis dan dasar, serta menyelenggarakan konferensi pendidikan untuk mendukung standar etika profesi tertinggi. ASHNO menyadari bahwa kanker kepala dan leher di negara-negara Asia memiliki karakteristik biologis yang berbeda dibandingkan dengan negara-negara Barat, sehingga penting untuk mengumpulkan para ahli dari wilayah Asia guna berbagi pengalaman dan pengetahuan demi meningkatkan praktik klinis dan mendidik generasi berikutnya.



Sejak berdiri, ASHNO telah menyelenggarakan konferensi di berbagai negara seperti Taiwan, India, Filipina, Jepang, Indonesia, Korea, Malaysia, dan Thailand. Konferensi ini menjadi platform penting untuk kolaborasi multidisiplin, menghubungkan para ahli onkologi, ahli bedah kepala dan leher, serta profesional kesehatan lainnya untuk memajukan pengobatan kanker kepala dan leher.

ASHNO 2023: Konferensi ke-8 di Bangkok


Pada 27-29 November 2023, ASHNO menyelenggarakan konferensi ke-8 di Bangkok, Thailand, dengan tema “Together…we care”. Konferensi ini merupakan kolaborasi antara Royal College of Otolaryngologists - Head and Neck Surgeons of Thailand (RCOT), Thai Society for Head and Neck Oncology (TSHNO), dan American Academy of Otolaryngology - Head and Neck Surgery Foundation. Acara ini diadakan di Bangkok Marriott Marquis Queen’s Park dalam format hybrid, memungkinkan partisipasi baik secara langsung maupun daring.

Menurut laman Giuseppe Mercante, lebih dari 600 peserta dari Asia, Eropa, dan Amerika Utara menghadiri konferensi ini. Acara ini menjadi ajang penting untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait penanganan kanker kepala dan leher. Program ilmiahnya mencakup berbagai kegiatan seperti kuliah utama, simposium, diskusi panel, debat besar, dan presentasi makalah bebas. Fokus utama konferensi adalah pendekatan multidisiplin, mengintegrasikan keahlian dari onkologi, otorinolaringologi, radioterapi, dan bidang terkait lainnya untuk menghasilkan solusi inovatif dalam perawatan pasien.

Konferensi ini juga menawarkan kesempatan bagi dokter muda untuk mempresentasikan penelitian mereka, dengan presentasi terbaik diundang untuk ditampilkan dalam simposium utama. Selain aspek ilmiah, ASHNO 2023 juga memperkaya pengalaman peserta dengan memanfaatkan waktu penyelenggaraan yang bertepatan dengan Festival Loy Krathong, salah satu perayaan paling romantis dan indah di Thailand. Hal ini memberikan pengalaman budaya yang tak terlupakan bagi para peserta yang hadir secara langsung.

Pentingnya ASHNO 2023


ASHNO 2023 tidak hanya menjadi ajang pertukaran ilmu pengetahuan, tetapi juga memperkuat kolaborasi global dalam menangani tantangan kanker kepala dan leher, khususnya di konteks Asia. Dengan melibatkan para ahli dari berbagai disiplin dan wilayah, konferensi ini berhasil menciptakan platform untuk diskusi tentang inovasi teknologi, penelitian mutakhir, dan praktik klinis terbaik. Keberadaan acara ini juga menegaskan komitmen ASHNO untuk terus memajukan perawatan pasien melalui pendekatan yang inklusif dan kolaboratif.

Sebagai penutup, ASHNO 2023 di Bangkok telah berhasil menjadi wadah penting bagi para profesional kesehatan untuk bersama-sama “merawat” pasien kanker kepala dan leher dengan lebih baik. Dengan kombinasi program ilmiah yang kuat dan pengalaman budaya yang kaya, konferensi ini tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga mempererat hubungan antarprofesional kesehatan di seluruh dunia. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita