GELORA.CO - Viral di media sosial wajah Presiden Prancis Emmanuel Macron tampak didorong atau ditoyor sang istri, Brigitte, saat tiba di Bandara Internasional Vietnam jelang ke Indonesia, Senin (26/5).
Macron melakukan kunjungan kenegaraan sejumlah negara di Asia Tenggara termasuk Vietnam dan Indonesia. Ia dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Selasa (27/5).
Saat mendarat di Vietnam, beredar video bahwa sang istri menoyor muka Macron di dalam kabin ketika pintu pesawat mulai terbuka. Momen itu juga ditangkap dalam video yang dirilis Reuters.
Macron tampak terkejut dengan aksi Brigitte itu, namun ia sadar sosoknya telanjur terekspos dan langsung melambaikan tangan, dikutip dari CNN.
Saat menuruni tangga pesawat, Macron mencoba memberikan lengannya untuk digandeng oleh Brigitte.
Namun, uluran tangan Macron tidak disambut Brigitte dan malah memegang railing atau pegangan tangga pesawat ketika keduanya turun dari pesawat.
Salah satu netizen di media sosial X menduga bahwa terjadi skandal sesaat pesawat rombongan Presiden Prancis mendarat di Vietnam.
"Di bagian akhir video, Macron memberikan lengan untuk Brigitte, namun tidak disambut saat turun tangga, gestur itu menimbulkan tanda tanya. Jadi, ada semacam pertengkaran serius antara Macron dan Brigitte," ujar salah satu akun X @ylmz_srcmlk.
Klarifikasi dari the Elysee
Meski demikian, salah satu staf anonim dari Kantor Kepresidenan atau The Elysee kemudian buka suara membuat klarifikasi karena tak sedikit netizen yang menganggap peristiwa itu sebagai cekcok antara Macron dan Brigitte.
Salah satu sumber dari The Elysee menyebut bahwa itu merupakan "momen kebersamaan" antara keduanya.
"Itu adalah momen ketika Presiden (Macron) dan istrinya bersantai untuk terakhir kalinya sebelum kunjungan resmi dimulai, (mereka) saling menggoda," kata sumber tersebut dikutip dari CNN.
"Tak ada lagi (penjelasan) yang dibutuhkan untuk merespons kabar dari para teori konspirasi," ujarnya sembari menyalahkan para netizen pro-Rusia buru-buru mengambil momen itu sebagai sebuah skandal.
Prancis di bawah kepemimpinan Presiden Macron sendiri tetap mengambil sikap tegas membela Ukraina melawan agresi militer Rusia.
Sumber: cnn