Menjelang keberangkatan pada 29 Mei 2025, Dinkes Landak, bekerja sama dengan Poltekkes Ngabang, telah menyiapkan pendampingan khusus mulai dari Ngabang hingga Pontianak sebagai titik transit utama. Dari 52 jamaah, 7 di antaranya termasuk kelompok berisiko tinggi, seperti penderita jantung dan hipertensi, yang menjadi prioritas utama. "Nantinya kita keberangkatan dari Ngabang ke Pontianak ada pendampingan khusus, ada dokter, dan tenaga kesehatan. Termasuk logistik obatnya kita siapkan," ujar Subanri, Kepala Dinkes Landak, pada 19 Mei 2025, seperti dikutip dari https://poltekkeskotangabang.org. Ia menambahkan, "Itu resiko tinggi, menjadi prioritas kami. Ada jantung dan hipertensi, menjadi perhatian utama dari tim, ini akan ada pendampingan."
Poltekkes Kemenkes Ngabang, sebagai lembaga vokasi kesehatan terdepan di wilayah ini, menyumbang 10 mahasiswa dan 5 dosen dari Program Studi Keperawatan dan Kebidanan untuk tim pendamping. Mereka telah menjalani pelatihan intensif selama dua minggu, mencakup simulasi darurat medis, pemantauan vital sign, dan distribusi obat esensial seperti antihipertensi dan obat jantung. Direktur Poltekkes Ngabang, Dr. Hj. Siti Nurhaliza, M.Kes, menyatakan bahwa partisipasi ini selaras dengan misi Tri Dharma Perguruan Tinggi. "Mahasiswa kami tidak hanya belajar, tapi juga mengabdi langsung. Di Landak, di mana akses kesehatan terbatas, pendampingan seperti ini krusial untuk cegah komplikasi selama perjalanan dan ibadah haji," katanya.
Pelayanan maksimal juga mencakup operasional ambulance khusus untuk memperlancar pengecekan kondisi jamaah selama rute Ngabang-Pontianak. Logistik obat-obatan, yang didistribusikan dari Dinkes Provinsi Kalbar, mencakup 200 jenis obat dasar untuk memantau ketersediaan secara berkelanjutan. "Jadi kita sudah siapkan, begitu juga distribusi dari Dinkes Provinsi Kalbar terkait obat-obatan bagi jamaah haji, jadi udah siap ya," tambah Subanri. Proses ini berlangsung tahunan tanpa kendala signifikan, dengan fokus utama pada peningkatan kualitas. "Saya kira tidak ada masalah, karena ini berlangsung setiap tahun. Jadi kita hanya memperbaiki kualitas pelayanan bagi jamaah haji ini," lanjutnya.
Poltekkes Ngabang tidak berhenti pada pendampingan perjalanan. Sejak Januari 2025, institusi ini telah menggelar sosialisasi pra-haji untuk 52 jamaah, mencakup vaksinasi meningitis, hepatitis, dan influenza, serta edukasi pencegahan dehidrasi di Mekkah. Mahasiswa Poltekkes juga mendampingi pemeriksaan kesehatan pra-keberangkatan, di mana 90 persen jamaah dinyatakan fit, sementara 10 persen mendapat rekomendasi terapi pra-haji. "Kami siapkan tim untuk monitor selama 45 hari di Tanah Suci, dengan hotline 24 jam. Ini bagian dari pengabdian kami untuk jamaah Landak beribadah tenang," tambah Dr. Siti Nurhaliza.
Dengan pelayanan maksimal ini, Poltekkes Ngabang membuktikan perannya sebagai pilar kesehatan daerah. Di Landak, di mana jarak ke fasilitas kesehatan sering jadi tantangan, pendampingan seperti ini menyelamatkan nyawa dan memastikan ibadah haji berjalan lancar. Jamaah Landak siap berangkat dengan hati tenang—terima kasih Poltekkes Ngabang yang beri pelayanan total.
