Poltekkes Kemenkes Dukung Program KB di Mentawai melalui Kegiatan Vasektomi

Poltekkes Kemenkes Dukung Program KB di Mentawai melalui Kegiatan Vasektomi

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Padang turut berperan aktif dalam mendukung program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, melalui kegiatan promosi dan pelayanan vasektomi. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan partisipasi pria dalam KB, yang masih rendah di Indonesia, khususnya di daerah terpencil seperti Mentawai. Kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Mentawai dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setempat menjadi kunci sukses pelaksanaan program ini.


Vasektomi, sebagai metode kontrasepsi permanen bagi pria, memiliki tingkat efektivitas tinggi dan risiko komplikasi yang lebih rendah dibandingkan sterilisasi wanita (tubal ligasi). Namun, menurut penelitian di wilayah Padang, partisipasi pria dalam vasektomi hanya sekitar 0,2% dari total pengguna KB pria di Indonesia, jauh tertinggal dibandingkan negara Asia lainnya yang mencapai 2%. Faktor seperti rendahnya pengetahuan, stigma budaya, dan kekhawatiran akan efek samping menjadi hambatan utama. Untuk mengatasi ini, mahasiswa Poltekkes Kemenkes Padang dari jurusan Keperawatan, Kebidanan, dan Promosi Kesehatan dikerahkan untuk melakukan edukasi dan pendampingan masyarakat.

Kegiatan di Mentawai mencakup penyuluhan door-to-door, seminar KB pria, dan pelayanan vasektomi tanpa pisau (no-scalpel vasectomy/NSV) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Mahasiswa Poltekkes berperan dalam menyebarkan informasi tentang keamanan dan manfaat vasektomi, seperti pemulihan cepat dan biaya yang terjangkau, bahkan gratis di fasilitas kesehatan pemerintah. Mereka juga membantu mengatasi miskonsepsi, seperti anggapan bahwa vasektomi mengurangi maskulinitas, melalui pendekatan komunikasi yang sensitif terhadap budaya lokal. Pendekatan ini terinspirasi dari keberhasilan program NSV di Davao City, Filipina, yang meningkatkan penerimaan vasektomi melalui kampanye informasi yang relevan secara budaya.

Selama kegiatan, puluhan pria di Mentawai mendaftar untuk vasektomi, didorong oleh faktor seperti jumlah anak yang sudah cukup (≥3 anak), kondisi kesehatan istri yang berisiko, dan dukungan keluarga. Program ini juga melibatkan tokoh masyarakat dan agama untuk memperkuat penerimaan sosial. Kepala Dinas Kesehatan Mentawai menyatakan bahwa keterlibatan Poltekkes sangat membantu menjangkau komunitas terpencil, di mana akses informasi kesehatan masih terbatas.

Melalui kegiatan ini, Poltekkes Kemenkes Mentawai menunjukkan komitmennya dalam mendukung program KB nasional sekaligus mempersiapkan tenaga kesehatan yang kompeten. Keberhasilan di Mentawai diharapkan menjadi model bagi daerah lain, dengan rencana ekspansi pelayanan vasektomi ke pulau-pulau terluar lainnya. Program ini tidak hanya mengurangi angka kelahiran yang tidak diinginkan, tetapi juga mempromosikan kesetaraan gender dalam pengambilan keputusan KB.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita