GELORA.CO - Polisi membeberkan penyebab kericuhan terjadi di Jalan Kemang Raya, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Rabu 30 April 2024 yang viral di media sosial.
Setelah diselidiki, bentrok itu pecah saat tim kuasa hukum PT. Group Lippo berusaha memasuki sebidang tanah yang tengah disengketakan.
Kapolsek Mampang, Kompol Wahid Key, melaporkan bahwa peristiwa tersebut bermula dari upaya pihak kuasa hukum PT. Group Lippo untuk menempati lahan yang diklaim sebagai milik perusahaannya.
"Menindaklanjuti laporan masyarakat adanya pihak kuasa hukum PT. Group Lippo Pimp. Anis yang ingin memasuki dan menempati sebidang tanah yang berdiri 3 bangunan rumah yang berada di Jl. Kemang raya Kel. Bangka, Kec. Mampang prapatan, Jaksel," ujarnya dalam keteranganya, Kamis 1 Mei 2025.
Disebutkan bahwa sekitar 20 orang dari tim kuasa hukum mendatangi lokasi dengan dasar legalitas berupa sertifikat hak milik, surat keterangan pendaftaran tanah dari BPN nomor 17440/2025, dan denah lokasi.
Namun, kedatangan mereka ditentang oleh sekelompok orang yang menempati lahan tersebut dan mengaku sebagai ahli waris.
Ketegangan meningkat hingga terjadi aksi saling lempar batu antara kedua belah pihak.
"Kuasa hukum PT. Group Lippo yang berjumlah sekitar 20 orang ingin memasuki sebidang tanah tersebut namun dihalangi oleh sekelompok orang dengan cara melempari kearah luar lahan sehingga terjadi saling lempar batu," demikian laporan tersebut menyebutkan.
Menurut keterangan dari kuasa hukum, PT. Group Lippo telah melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penyerobotan tanah, dan pihak Polda melalui Unit Harda telah memanggil pihak yang mengaku sebagai ahli waris.
Situasi di lokasi dilaporkan masih memanas dengan kehadiran massa dari kedua kubu.
"Sampai saat ini masih ada konsentrasi massa dari kedua belah pihak dari kelompok suku tertentu," tutupnya.
Sebumnya, sebuah video yang memperlihatkan sejumlah pria membawa senapan laras panjang terlibat bentrokan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, viral di media sosial.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 30 April 2025, sekitar pukul 09.00 WIB.
Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol Wahid Key, membenarkan kejadian tersebut.
Ia menyebut dugaan awal bentrokan dipicu oleh persoalan sengketa lahan.
“Yak itu mungkin terkaitan sengketa lahan dan sebagainya,” ujar Kompol Wahid saat dikonfirmasi, Rabu 30 April 2025
Meski sempat memicu kepanikan warga, Kompol Wahid memastikan situasi saat ini telah kondusif. Polisi juga telah mengamankan beberapa orang yang terlibat dalam insiden tersebut untuk dimintai keterangan.
"Sekarang kami minta keterangan para pihak yang terlibat. Hasil menyusul," katanya.
Wahid menyebut lebih dari sepuluh orang telah dimintai keterangan dan jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah.
"Banyak dan akan bertambah," ujarnya singkat.
Sementara itu, saksi mata menyebut bentrok tersebut antara kelompok karena perebutan lahan dari dua kelompok.
"Biasa itu rebutan lahan" ungkapnya.
Sumber: disway