Poltekkes Turun Tangan: Antisipasi Wabah PMK pada Ternak di Kabupaten Limapuluh Kota

Poltekkes Turun Tangan: Antisipasi Wabah PMK pada Ternak di Kabupaten Limapuluh Kota

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali mengancam peternakan di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, dengan puluhan ternak, terutama sapi, dilaporkan terjangkit. Menurut laporan dari Padek Jawapos, hingga Oktober 2023, kasus PMK di wilayah ini telah menyebabkan gejala seperti demam, lepuh di mulut dan kaki, serta penurunan produktivitas ternak, yang berdampak besar pada mata pencaharian peternak. Untuk mengatasi krisis ini, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Padang menggelar program intervensi komprehensif, membantu peternak menerapkan langkah antisipasi melalui edukasi, vaksinasi, dan penguatan biosekuriti.


Program ini melibatkan Poltekkes bekerjasama dengan Dinas Peternakan Limapuluh Kota, Poltekkes mengerahkan mahasiswa dan dosen untuk menyosialisasikan langkah pencegahan PMK di nagari-nagari terdampak, seperti Kecamatan Lareh Sago Halaban dan Harau. Edukasi difokuskan pada pengenalan gejala PMK, seperti demam tinggi, air liur berlebih, dan pincang, serta pentingnya biosekuriti, seperti desinfeksi kandang dan pembatasan lalu lintas ternak. “Pencegahan dini melalui kebersihan kandang dan vaksinasi adalah kunci utama,” ujar salah satu dosen pembimbing Poltekkes. Mahasiswa juga membagikan panduan sederhana tentang cara membuat desinfektan berbasis bahan lokal untuk peternak skala kecil.

Vaksinasi massal menjadi pilar utama intervensi. Poltekkes membantu mendistribusikan vaksin PMK ke peternakan, memastikan ternak sehat mendapatkan dosis sesuai standar. Menurut laporan, peternak di Limapuluh Kota mulai proaktif memvaksinasi ternak mereka setelah kasus PMK terdeteksi, meski tantangan logistik di daerah terpencil masih ada. Selain itu, Poltekkes memfasilitasi karantina ternak suspect PMK, bekerja sama dengan petugas veteriner untuk isolasi dan pengobatan suportif, seperti pemberian vitamin dan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder.

Peternak juga diajak memahami pentingnya melaporkan kasus PMK ke dinas terkait untuk respons cepat. Poltekkes Limapuluh Kota Kab memperkuat koordinasi dengan pasar hewan lokal guna memantau lalu lintas ternak, yang sering menjadi sumber penularan. Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, mengapresiasi inisiatif ini, menyebutnya sebagai bentuk nyata kolaborasi akademisi dan pemerintah untuk menyelamatkan sektor peternakan. “Kami harap peternak terus waspada dan memanfaatkan bantuan ini,” katanya saat meninjau pos vaksinasi.

Program Poltekkes ini tidak hanya membantu menekan penyebaran PMK, tetapi juga membekali peternak dengan pengetahuan jangka panjang untuk menghadapi wabah serupa. Dengan langkah antisipasi yang terkoordinasi, Limapuluh Kota diharapkan dapat pulih dari dampak PMK, menjaga stabilitas ekonomi peternakan, dan mendukung ketahanan pangan nasional.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita