Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit kusta, sebuah penyakit menular kronis yang masih menjadi tantangan kesehatan di wilayah ini. Imbauan ini sejalan dengan peringatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Selatan yang menyoroti pentingnya deteksi dini dan pencegahan kusta. Berdasarkan laporan dari sumeks.disway.id, pada 7 Februari 2025, tercatat 65 kasus kusta di Sumatra Selatan pada 2024, dengan 14 kabupaten/kota melaporkan kasus, termasuk Ogan Ilir. Poltekkes Kemenkes aktif mengedukasi masyarakat untuk mengenali gejala dan langkah pencegahan agar penyakit ini tidak semakin menyebar.
Kusta, yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, menyerang kulit, saraf tepi, dan selaput lendir saluran pernapasan. Gejala utama meliputi bercak putih atau kemerahan pada kulit yang mati rasa, kesemutan, hingga kerusakan saraf yang dapat menyebabkan kecacatan jika tidak ditangani. Dr. Rina Susanti, perwakilan Poltekkes Kemenkes, menjelaskan bahwa kusta dapat disembuhkan sepenuhnya dengan pengobatan Multi-Drug Therapy (MDT) yang disediakan gratis oleh pemerintah. “Kunci utama adalah deteksi dini. Jika masyarakat menemukan bercak kulit yang tidak terasa sakit atau gatal, segera periksakan ke puskesmas,” ujarnya dalam kegiatan penyuluhan di Indralaya.
Poltekkes Kemenkes telah menggelar kampanye edukasi di beberapa desa di Indralaya, melibatkan mahasiswa dan tenaga kesehatan untuk menyebarkan informasi tentang kusta. Penularan kusta terjadi melalui kontak erat dan berkepanjangan dengan penderita yang tidak diobati, terutama melalui percikan air liur (droplet). Namun, rendahnya kesadaran masyarakat dan stigma sosial sering kali membuat penderita enggan berobat. Untuk itu, Poltekkes menekankan pentingnya menghilangkan stigma dan mendorong pemeriksaan rutin, terutama di daerah dengan kasus tinggi seperti Ogan Ilir, yang melaporkan 10 kasus pada 2024.
Langkah pencegahan yang dianjurkan mencakup menjaga kebersihan pribadi, meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola makan bergizi, dan menghindari kontak langsung dengan penderita yang belum diobati. Poltekkes juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan layanan kesehatan gratis di puskesmas untuk skrining dan pengobatan. “Kusta bukan kutukan, tetapi penyakit yang bisa disembuhkan. Jangan takut periksa, karena semakin cepat diobati, semakin kecil risiko komplikasi,” tambah Dr. Rina.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga Indralaya, yang mulai memahami pentingnya kewaspadaan terhadap kusta. Poltekkes Kemenkes Indralaya Kota berharap kampanye ini dapat menekan angka kasus baru dan mendukung target eliminasi kusta di Indonesia.