Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, menunjukkan komitmen luar biasa dalam meningkatkan akses kesehatan masyarakat melalui program berobat gratis yang telah berjalan sejak tahun 2023. Program ini mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak, termasuk Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes, yang melihat inisiatif ini sebagai langkah strategis dalam mendukung pemerataan layanan kesehatan. Dengan anggaran sebesar Rp3,5 miliar pada tahun 2024, program ini menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah Lubuk Sikaping dan sekitarnya.
Berdasarkan informasi dari Antara News, program berobat gratis ini memungkinkan masyarakat Pasaman untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa dipungut biaya di seluruh puskesmas dan rumah sakit daerah di kabupaten tersebut. Bupati Pasaman, Sabar AS, menegaskan bahwa program ini dirancang untuk memastikan tidak ada warga yang terhambat akses kesehatannya karena keterbatasan biaya. Dana sebesar Rp3,5 miliar dialokasikan untuk menutup biaya pengobatan, termasuk rawat jalan dan rawat inap, sehingga masyarakat dapat berobat dengan tenang tanpa beban finansial.
Poltekkes Kemenkes, sebagai institusi pendidikan tinggi yang fokus pada pengembangan tenaga kesehatan, memberikan penghargaan atas inisiatif ini. Program berobat gratis dinilai selaras dengan misi Poltekkes untuk mencetak tenaga kesehatan yang berkualitas dan mendukung sistem kesehatan yang inklusif. Dalam konteks pendidikan, program ini juga menjadi peluang bagi mahasiswa Poltekkes, khususnya dari program studi keperawatan dan kebidanan, untuk terlibat langsung dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Melalui kerja sama dengan puskesmas dan rumah sakit setempat, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktis yang memperkaya kompetensi mereka sekaligus berkontribusi pada keberhasilan program ini.
Keberhasilan program berobat gratis di Pasaman tidak lepas dari kolaborasi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan fasilitas kesehatan yang ada. Menurut Bupati Sabar AS, program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat sistem kesehatan lokal dengan memastikan fasilitas kesehatan beroperasi secara optimal. Poltekkes Kemenkes menyoroti pentingnya dukungan infrastruktur kesehatan yang memadai, seperti yang telah dilakukan Pemkab Pasaman, untuk menjamin keberlanjutan program ini. Selain itu, program ini juga mendorong peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia.
Apresiasi dari Poltekkes Lubuk Sikaping juga mencerminkan pengakuan terhadap dampak sosial program ini. Dengan menghilangkan hambatan biaya, program berobat gratis memungkinkan masyarakat dari berbagai lapisan, terutama kelompok ekonomi lemah, untuk mendapatkan perawatan medis yang layak. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) di bidang kesehatan, yang menekankan akses universal terhadap layanan kesehatan berkualitas. Poltekkes berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk mengadopsi kebijakan serupa.
Di masa depan, Poltekkes Kemenkes berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif seperti ini melalui penyediaan tenaga kesehatan yang kompeten dan penguatan kerja sama dengan pemerintah daerah. Program berobat gratis di Pasaman tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga fondasi untuk membangun masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Dengan dukungan semua pihak, Lubuk Sikaping dapat menjadi model keberhasilan pelayanan kesehatan publik di Indonesia.