GELORA.CO - Video yang memperlihatkan perselisihan antara anggota TNI dan perempuan pengemudi mobil di wilayah Sukamakmur, Kabupaten Bogor, viral di media sosial. Dalam video disebutkan truk TNI yang dikemudikan prajurit tersebut menabrak mobil lalu kabur.
Video tersebut diunggah akun media X @obatsakitmah. Dalam video tampak pengemudi mobil cekcok anggota TNI dalam truk.
Perekam mobil terdengar meminta anggota TNI bertanggung jawab karena menyerempet mobilnya. Lalu, pada video lain terlihat bagian sisi kanan belakang mobil perekam video rusak.
"Guys tolong bantu RT yah. Mobil temen gw ditabrak TNI, gak turun apalagi minta maaf. Ditanya nama atau KTP gak ada yg bawa. Emang jalanan sempit dan kita udh ngalah berhenti tapi bukannya maju nyorong ke kiri dia malah ngehajar mobil kita lalu kabur. Aku kejar pk motor warga," tulis @obatsakitmah pada keterangan unggahan, Senin (14/10/2024).
guys tolong bantu RT yahðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
— milanta (@obatsakitmah) October 12, 2024
mobil tmn gw ditabrak TNI, gak turun apalagi minta maaf. ditanya nama atau KTP gak ada yg bawa, emang jalanan sempit dan kita udh ngalah berhenti tp bukannya maju nyorong ke kiri, dia malah ngehajar mobil kita lalu kabur. aku kejar pk motor warga😠pic.twitter.com/vKVe545o46
Kasi Intel Korem 061 Suryakencana, Kolonel Czi Joy Carter Lumi angkat bicara terkait kejadian tersebut. Pihaknya membenarkan adanya kecelakaan antara truk TNI dengan mobil di wilayah Sukamakmur pada Sabtu (12/10/2024) lalu.
"Viralnya salah satu akun akun media sosial Milanta. Kaitannya dengan anggota Makorem yang sedang berkendaraan melaksanakan tugas yang tertua adalah Letnan Novi, kedua adalah driver-nya Kopral Dua Yuda. Ini dua orang yang viral di medsos yang diviralkan oleh akun yang mengatasnamakan Milanta," kata Joy di Command Center Kodim 0621 Kabupaten Bogor.
Menurut dia, peristiwa itu terjadi ketika truk Korem 061 Suryakencana sedang membawa pasukan pengamanan VVIP di Sukamakmur.
Ketika itu, truk TNI tersebut sedang melintas di jalan yang sempit dengan kondisi menanjak. Pada saat bersamaan, terdapat mobil berwarna putih yang melaju dari arah sebaliknya.
"Posisi kendaraan truk ini dalam keadaan menanjak, di sebelah kiri dari jalan tersebut adalah jurang, jalan sempit. Sementara pengendara sipil yang menggunakan kendaraan warna putih ini berada di posisi atas. Dari bawah, posisi truk sudah dalam keadaan menanjak dan gigi satu, di belakang posisi kendaraan truk milik Korem ini ada beberapa mobil sipil," kata Joy.
Sesuai dengan UU Lalu Lintas, kata dia, seharusnya kendaraan truk TNI mendapatkan prioritas jalan. Tetapi, yang terjadi di lokasi justru sebaliknya.
"Mobil sipil dari atas ini sudah diberikan rambu oleh sopir. Sudah dikasih rambu, lampu hazard sudah dinyalakan, sudah diminta jalan. Tapi kenyataannya mobil sipil ini memaksa turun dan mengambil badan jalan kita, anggota kita driver sampai ban kiri belakang dari truk sudah keluar dari bahu jalan. Artinya kalau ke kiri lagi dia masuk jurang," ujar dia.
Hingga akhirnya, terjadi insiden kecelakaan seperti yang terjadi dalam video beredar. Namun, Joy membantah bahwa anggotanya melarikan diri, melainkan memang tidak memungkinkan untuk berhenti karena kondisi jalan menanjak.
"Sehingga belakang kanan dari mobil tersebut bersenggolan dengan mobil truk kita. Truk kita dalam kondisi menanjak gigi satu tidak mungkin berhenti, di situ ada prajurit 31 orang yang akan melaksanakan tugas Pam VVIP. Ketika berhenti kehilangan tenaga dia akan mundur dan menabrak mobil yang ada di belakang, atau pun ketika dia akan banting kiri itu jurang sebelah kirinya. Sehingga memutuskan tetap lanjut perjalanan tersebut," tambahnya.
Joy menilai tindakan anggotanya itu sudah sesuai prosedur. Bahkan, anggota juga sempat meminta kepada pengendara mobil untuk menyelesaikan persoalan tersebut di Makorem 061 Suryakencana.
"Letnan Satu Novi turun dan menjelaskan, 'Ibu, kami sedang melaksanakan tugas, permasalahan ini akan kami pertanggungjawabkan sepenuhnya, silakan Ibu menyusul kami di daerah tugas kurang lebih masih ada 4,5 kilometer lagi. Kalau tidak, silakan Ibu ke Makorem untuk kita bicarakan,' dalam hal ini tindakan perwira kami itu sudah betul karena ada skala prioritas di sini, tugas negara yang harus kami laksanakan," tutur Joy.
Namun, muncul video viral di media sosial terkait kejadian tersebut yang dinilai hanya sepihak dan merugikan institusi TNI. Oleh karena itu, Joy berharap kepada pemilik akun media sosial atau pun pengendara mobil yang merasa dirugikan untuk segera dapat mendatangi Korem 061 Suryakencana untuk mediasi.
"Korem 061 Suryakencana membuka ruang mediasi kepada akun yang mengatasnamakan Milanta ini. Kalau kami harus mempertanggungjawabkan secara materiel kami bersedia dan kami bertanggung jawab, tapi kami juga mohon akun Milanta ini untuk sportif melihat aturan lalu lintas dan posisi kita sudah sangat benar," kata Joy.
Sumber: inews