Poltekkes Kemenkes Turut Berjuang Cegah Penyakit Ngorok pada Ternak di Kaur

Poltekkes Kemenkes Turut Berjuang Cegah Penyakit Ngorok pada Ternak di Kaur

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Bengkulu menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan hewan ternak di Kabupaten Kaur dengan berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan penularan penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE). Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida ini telah menyerang ratusan ekor sapi dan kerbau di Kaur, menyebabkan kerugian signifikan bagi peternak. Hingga Oktober 2024, Dinas Pertanian Kabupaten Kaur mencatat 78 ekor ternak terinfeksi, dengan angka kematian yang cukup tinggi akibat penyakit ini. Poltekkes Kemenkes Bengkulu turut andil dalam program edukasi dan pendampingan untuk mendukung langkah pencegahan yang dilakukan pemerintah daerah.

Poltekkes Kemenkes Turut Berjuang Cegah Penyakit Ngorok pada Ternak di Kaur

Menurut Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kaur, drh. Rakhmad Fajar, penyakit ngorok menular melalui kontak langsung antarhewan, pakan, minuman, atau peralatan yang tercemar. Untuk mengatasinya, Kementerian Pertanian telah menyalurkan 1.000 dosis vaksin SE ke Provinsi Bengkulu, di mana Kaur menerima 100 dosis vaksin pada Oktober 2024. Poltekkes Kemenkes Bengkulu, melalui tim pengabdian masyarakatnya, berkontribusi dengan memberikan edukasi kepada peternak tentang pentingnya biosekuriti, seperti menjaga kebersihan kandang, memisahkan ternak yang sakit, dan menghentikan aktivitas jual beli ternak sementara untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. “Kami berfokus pada penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran peternak tentang sanitasi dan manajemen kandang yang baik,” ujar salah satu dosen Poltekkes yang terlibat dalam kegiatan ini.

Selain edukasi, Poltekkes Kemenkes juga bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kaur untuk mendampingi peternak dalam menerapkan langkah pencegahan, seperti disinfeksi kandang dan pemberian pakan bergizi untuk meningkatkan daya tahan ternak. Penyakit ngorok, yang ditandai dengan sesak napas, suhu tubuh tinggi, dan pendarahan pada organ tubuh, dapat menyebabkan kematian mendadak jika tidak ditangani dengan cepat. Oleh karena itu, Poltekkes menekankan pentingnya vaksinasi tahunan yang dapat diakses gratis melalui Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di setiap kabupaten. “Vaksinasi adalah kunci untuk membentuk kekebalan ternak, tetapi peternak juga harus proaktif dalam menjaga kesehatan hewan mereka,” tambah perwakilan Poltekkes.

Hingga Desember 2024, kasus ngorok di Kaur mulai menunjukkan penurunan, dengan 165 ekor ternak masih terinfeksi dari total populasi 8.000 ekor sapi dan kerbau. Namun, keterbatasan vaksin menjadi tantangan, karena baru 1.500 ekor ternak yang divaksinasi. Poltekkes Kemenkes Kaur terus mendorong kerja sama lintas sektor untuk memastikan tambahan pasokan vaksin dan memperluas cakupan edukasi. Dengan semangat kolaborasi, Poltekkes berharap dapat membantu peternak Kaur menjaga kesehatan ternak, mencegah kerugian ekonomi, dan mendukung keberlanjutan sektor peternakan di wilayah tersebut.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita