Poltekkes Gencarkan Edukasi Hepatitis B di Lubuk Basung Sambut Hari Hepatitis Sedunia

Poltekkes Gencarkan Edukasi Hepatitis B di Lubuk Basung Sambut Hari Hepatitis Sedunia

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Dalam rangka memperingati Hari Hepatitis Sedunia yang diperingati setiap 28 Juli, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Padang menggelar kegiatan edukasi tentang penyakit hepatitis di Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Fokus utama edukasi kali ini adalah hepatitis B, mengingat pemeriksaan yang dilakukan di rumah sakit setempat, seperti RSUD Lubuk Basung, saat ini menitikberatkan pada deteksi virus hepatitis B (HBV). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya hepatitis B, cara pencegahannya, dan pentingnya pemeriksaan dini.


Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronis, dengan risiko komplikasi serius seperti sirosis hati dan kanker hati. Menurut informasi dari Hepatitis B Foundation, sekitar 300 juta orang di dunia hidup dengan hepatitis B, dan banyak yang tidak menyadari status infeksinya hingga muncul gejala berat. Poltekkes Kemenkes Padang, melalui program studi kesehatan masyarakat dan keperawatan, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Agam dan RSUD Lubuk Basung untuk menyosialisasikan pentingnya vaksinasi, pemeriksaan rutin, dan gaya hidup sehat guna mencegah penularan.

Kegiatan edukasi yang digelar di Lubuk Basung mencakup penyuluhan di puskesmas, sekolah, dan nagari-nagari, dengan melibatkan tenaga kesehatan dan mahasiswa Poltekkes. Masyarakat diajak memahami gejala hepatitis B, seperti kelelahan, nyeri perut, dan jaundice (kuning pada kulit dan mata), serta cara penularannya melalui darah, cairan tubuh, atau dari ibu ke bayi saat persalinan. Tim Poltekkes juga menjelaskan pentingnya tes darah seperti hepatitis B surface antigen (HBsAg) dan ultrasonografi untuk mendeteksi dini kerusakan hati, sebagaimana direkomendasikan oleh WHO.

Di RSUD Lubuk Basung, pemeriksaan hepatitis B menjadi fokus utama untuk mendukung diagnosis dini. Poltekkes menekankan bahwa masyarakat, terutama kelompok berisiko seperti tenaga kesehatan dan ibu hamil, perlu memeriksakan diri secara rutin. Edukasi juga mencakup pentingnya vaksinasi hepatitis B, yang efektif mencegah infeksi, terutama jika diberikan sejak bayi. Selain itu, masyarakat diajak menghindari kebiasaan berisiko, seperti penggunaan jarum suntik tidak steril, dan menjaga kebersihan untuk mencegah penularan.

Melalui kegiatan ini, Poltekkes Lubuk Basung berharap kesadaran masyarakat Lubuk Basung terhadap hepatitis B meningkat, sehingga angka infeksi dapat ditekan. Kolaborasi dengan RSUD dan pemerintah daerah diharapkan menjadi langkah awal menuju eliminasi hepatitis B di Indonesia, sejalan dengan target global 2030.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita