GELORA.CO - Sejak 7 Oktober, banyak tentara Israel yang memutuskan mengakhiri hidup karena merasa tidak kuat menghadapi perang di Gaza.
Menurut Surat kabar Israel Haaretz, jumlah personel tentara Israel yang memilih mengakhiri hidup sejak 7 Oktober 2023 berjumlah 10 anggota.
Jumlah ini merupakan total anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang mengakhiri hidup sejak 7 Oktober 2023 hingga 11 Mei 2024.
Beberapa dari mereka memutuskan mengakhiri hidup karena konfrontasi yang terjadi di sekitar Gaza.
Para ahli mengungkapkan tentara IDF yang memutuskan mengakhiri hidup secara tidak terduga tak hanya dari kalangan tentara.
Ada juga perwira yang bertugas di militer tetap dan juga di cadangan, dikutip dari Al Mayadeen.
Rata-rata rentang usia para anggota IDF yang mengambil keputusan ini sekitar tiga puluhan hingga empat puluhan tahun.
Meski jumlah tentara Israel yang mengakhiri hidup telah diungkapkan, IDF tetap menolak rincian lengkap dari nama-nama mereka.
Dampak perang di Gaza tampaknya sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis yang tidak biasa pada para anggota IDF.
Hingga mereka memutuskan untuk mengakhiri hidup karena tidak kuat mental.
Seperti, seorang petugas dinas tetap yang ditemukan tewas di dalam mobilnya.
Petugas tersebut diduga menembak dirinya sendiri.
Peristiwa tersebut terjadi tepat dua minggu setelah peluncuran Operasi Banjir Al-Aqsa.
Pihak IDF mengaku tidak mengetahui alasan para pasukannya memilih untuk mengakhiri hidup.
Meski begitu, anggota keluarga dari tentara yang mengakhiri hidup mengatakan bahwa tentara yang tewas menderita tekanan psikologis setelah serangan tersebut.
Israel Klaim 615 Tentara IDF Tewas sejak Awal Perang
Israel melaporkan jumlah pasukan IDF yang tewas sejak dimulainya perang berjumlah 615 orang.
Namun, Haaretz mencatat bahwa jumlah sebenarnya dalam catatan tentara pendudukan adalah 637 orang.
Ini termasuk 17 tentara pemukim yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas dan lainnya yang melakukan bunuh diri tetapi tidak secara resmi dinyatakan meninggal.
Sementara tentara yang terluka sebanyak 3.351 orang, termasuk 250 orang dengan luka kritis
Sumber: Tribunnews