GELORA.CO - Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam Qatar Economic Forum mendapat pertanyaan menarik dari moderator asal Amerika Serikat dari Bloomberg, Haslinda Amin. Yakni, mengapa ia 'ngebet' untuk jadi presiden.
Prabowo terhitung 4 kali mencalonkan diri menjadi calon presiden Indonesia, dan 3 di antaranya gagal. Pada 2004, dia gagal dalam penjaringan capres dalam konvensi Golkar. Pada 2014 dan 2019 dia gagal di pilpres yang dimenangi Jokowi.
Pada tahun 2009 ia juga bertarung di pilpres sebagai calon wakil presiden mendampingi Megawati, tapi gagal juga.
Baru di Pemilu 2024 ini, bersama putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Prabowo akhirnya terpilih.
"Pada dasarnya ini adalah keinginan untuk melayani masyarakat," kata Prabowo dalam bahasa Inggris, menjawab moderator, Kamis (16/5).
Prabowo bilang, banyak kalangan masyarakat di Indonesia yang masih sangat miskin. Ia ingin berkontribusi untuk mengentaskan kemiskinan.
"Di dalam hati saya saya tidak terima, bahwa hari ini Indonesia sebagai anggota G20, Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat dunia. Banyak rakyat kami yang hidup sangat susah. Itu yang mendorong saya," kata Prabowo.
Dalam Pemilu 2024, Prabowo-Gibran menang satu putaran, dengan kemenangan telak 58,6 persen, unggul dari dua paslon lainnya.
"Saya ingin memberi kontibusi dengan pengalaman saya, dengan pengetahuan saya, kepemimpinan saya, saya percaya akan memberikan kontribusi untuk kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat saya," kata Menteri Pertahanan tersebut.
Pekan ini Prabowo mengajak Gibran roadshow ke Timur Tengah. Pertama negara yang dikunjungi adalah Uni Emirat Arab (UEA). Di Abu Dhabi, Prabowo mendapat anugerah Zayed Medal dari Presiden Syeikh MBZ.
Lalu Prabowo menghadiri forum ekonomi di Doha, Qatar. Setelah itu, dia bertemu Emir Qatar, Syeikh Tamim bin Hamad Al Thani.