GELORA.CO - Sebuah video yang memperlihatkan aksi sweeping oleh anggota ormas terhadap kantor bank keliling (Bangke) simpan pinjam di Pandeglang, Banten, telah menjadi viral dan menimbulkan kehebohan pada Selasa malam, 2 April.
Puluhan massa ormas terlihat menggeruduk mencari pelaku pemukulan terhadap seorang ustad di daerah Baros, Pandeglang, Banten.
Akibat dari insiden pengeroyokan ustad tersebut, sejumlah anggota ormas kemudian melakukan sweeping ke kantor bsnke kosipa di wilayah Pandeglang.
Mereka berupaya mencari pelaku pengeroyokan, sehingga membuat sepeda motor milik anggota banke rusak.
Polresta Serang Kota menyatakan telah mengantongi identitas karyawan bank keliling atau koperasi simpan pinjam (Kosipa) yang diduga terlibat dalam pengeroyokan terhadap seorang ustaz warga Saketi, Pandeglang, Banten.
Satu pelaku telah berhasil ditangkap, sementara pelaku lainnya masih dalam pengejaran.
"Saat ini kami telah mengamankan satu orang pelaku dan identitas tujuh pelaku lainnya telah kami kantongi. Malam ini, kami juga sedang melakukan pencarian," ungkap Kapolresta Serang Kota, Kombes Sofwan Hermanto, kepada wartawan di Mapolres Pandeglang.
Sofwan menjelaskan bahwa peristiwa pengeroyokan terjadi di Jalan Serang-Pandeglang, Kecamatan Baros, pada Minggu sekitar pukul 23.30 WIB.
Korban adalah seorang ustaz bernama Muhyi dan santrinya, yang merupakan warga Pandeglang. Mereka dikeroyok oleh delapan orang pria yang diduga sebagai anggota Bangke koperasi simpan pinjam (kosipa).
Pengeroyokan terjadi ketika korban hendak meminta jalan agar bisa melintas, namun justru direspons dengan kekerasan berupa pemukulan oleh sekelompok pemuda.
Sebelumnya, sebuah video viral menunjukkan seorang warga yang mengenakan sarung dipukuli oleh sekitar lima orang.
Warga tersebut terlihat dipukuli menggunakan helm di Jalan Serang-Pandeglang, Kecamatan Baros.
Korban dipukuli oleh pemotor yang diduga merupakan anggota bank keliling.
Kasi Humas Polresta Serang Kota, Kompol Iwan Somantri, menyatakan bahwa korban pengeroyokan adalah Muhyi bersama satu orang temannya, yang diduga dilakukan oleh sekelompok orang yang berasal dari kosipa.***
Sumber: poros