Pasalnya, menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Ramadan tahun ini akan ada dua fenomena astronomi.
Pertama, Gerhana Bulan Penumbra terjadi pada Senin hari ini, 25 Maret 2024. Kedua, Gerhana Matahari Total (GMT) pada Senin, 8 April 2024.
Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan kalau Gerhana Bulan Penumbra bakal berlangsung dalam tiga fase, yakni mulai, puncak, dan berakhir.
- Fase gerhana mulai (P1) pukul 11.50 WIB / 12.50 WITA / 13.50 WIT.
- Fase puncak gerhana (Puncak) pukul 14.12 WIB / 15.12 WITA / 16.12 WIT.
- Fase gerhana berakhir (P4) pukul 16.34 WIB / 17.34 WITA / 18.34 WIT.
Durasi Gerhana Bulan Penumbra malam nanti, dari fase gerhana mulai (P1), sampai fase gerhana berakhir (P4) adalah selama 4 jam 43 menit 39 detik.
Durasi Gerhana Bulan Penumbra malam nanti, dari fase gerhana mulai (P1), sampai fase gerhana berakhir (P4) adalah selama 4 jam 43 menit 39 detik.
Gerhana ini terjadi saat posisi Bulan, Matahari, dan Bumi sejajar.
Hal tersebut membuat Bulan hanya masuk ke bayangan Penumbra Bumi. Lalu, saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.
Sebagai informasi, Penumbra adalah bayangan kabur (remang-remang), yang terbentuk selama terjadinya gerhana.
Jadi, Bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram. Kendati demikian, BMKG juga melaporkan bahwa masyarakat di Indonesia bagian timur saja yang dapat mengamati proses Gerhana Bulan Penumbra.
Untuk lokasinya di Papua, Papua Barat, dan sebagian Maluku. Adapun pengamat yang berada di wilayah Indonesia bagian lainnya tidak akan mengamati seluruh fase gerhana.
Hal ini dikarenakan Bulan masih di bawah horizon saat peristiwa itu terjadi.
Sumber: viva